Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 24/02/2016 09:00 WIB

BPMPD Jabar: Kader Posyandu Daerah Perlu Diberdayakan

Ilustrasi Posyandu Kabupaten Bekasi
Ilustrasi Posyandu Kabupaten Bekasi
CIKARANG_DAKTACOM: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Jawa Barat menyebut peningkatan gizi balita di setiap desa terkendala oleh kompetensi kader Posyandu.
 
Kabid kelembagaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, Budi Setiadi ditemui seusai kegiatan pembinaan bagi kader Posyandu di Hotel Horizon, Jababeka Cikarang Bekasi, Selasa (23/2) mengatakan kader Posyandu di tiap desa masih belum memiliki kompetensi memadai. 
 
"Oleh sebab itu kita kerap melakukan pembinaan, apalagi sejak 2011 lalu Gubernur fokus dalam melakukan revitalisasi Posyandu," ungkap Budi.
 
Revitalisasi Posyandu sendiri dilakukan dengan cara 3 hal, diantaranya membangun gedung Posyandu, meningkatkan kapasitas kader dan menguatkan sistem pelayanan Posyandu.
 
Diakuinya dengan revitalisasi tersebut, peningkatan tipe Puskesmas dari pratama ke madya makin banyak, selain itu puskesmas mandiri yang dikelola oleh masyarakat bertambah.
 
Khusus di Kabupaten Bekasi, peningkatan Posyandu khususnya dari pratama ke madya masih menjadi pekerjaan rumah dimana masih terdapat sekitar 40 persen Posyandu pratama dari total seluruh Posyandu yang ada. 
 
Selain itu jumlah kader makin sedikit akibat kebijakan kepala desa. Seringkali saat pergantian kepala desa, kader
Posyandu juga berganti, hal ini menurut Budi seharusnya tidak boleh dilakukan. 
 
"Ini karena kader Posyandu merupakan petugas khusus yang memiliki keahlian dalam melakukan peningkatan gizi balita di tiap puskesmas dan tidak semua masyarakat bisa melakukannya," tegasnya.
 
Budi menambahkan, pergantian kader posyandu akibat beralihnya kekuasaan di tiap desa bukan hanya terjadi di Kabupaten Bekasi, tetapi seluruh daerah.
 
Oleh sebab itu, pemberdayaan kader Posyandu sangat diperlukan sehingga mampu bermitra dengan kepala desa bukan malah tunduk pada kekuasaan.
 
"Untuk meningkatkan gizi balita di tiap Posyandu setidaknya butuh 9 tahapan, dan tidak setiap orang paham akan hal itu, sehingga kader yang sudah dibina secara terus menerus harus diberdayakan," jelas Budi.
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 3257 Kali
Berita Terkait

0 Comments