BEKASI_DAKTACOM: Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Bekasi Rita Hartati akui pendataan atau updating data PMKS Pemkot masih menggunakan data tahun 2014.

"Kita masih pakai data lama karena memang dua tahun ini tidak ada pendataan masyarakat yang masuk dalam PMKS seperti anak jalanan, gelandangan, tuna wisma dan kaum pinggiran lainya," ungkap Rita di kantornya, Rabu (26/1).

Menurutnya data tahun 2014 menunjukan sebanyak 300 warga yang ada di Kota Bekasi masuk dalam kategori PMKS.

Sementara tahun ini APBD 2016 hanya menganggarkan dana pembinaan dan pelatihan PMKS yang terjaring razia satuan polisi pamong praja sebanyak 270 juta rupiah.

"Angkanya cukup kecil, sementara jika mereka terjaring razia kita juga belum memiliki tempat khusus pembinaan, makanya kita kerjasama dengan Kementrian Sosial di Bulak Kapal, selain membangun rumah singgah di villa 200 Bekasi selatan," paparnya.

Setidaknya ada enam lokasi sebagai tempat manggkal para PMKS diwilayah Kota Patriot, diantaranya simpang UNISMA Jl. Hasibuan, simpang KH Noer Alie Kalimalang, simpang Juanda fly over Sumareccon, daerah Jatisampurna dan Bulak Kapal serta terminal Bekasi Jl. Cut Mutia.

Terkait dengan wacana pembangunan panti sosial pihak Pemkot Bekasi belum mampu membangunya dengan alasan persoalan lahan yang akan di gunakan.

"Pada 2014 anggaran sudah disiapkan untuk gedung panti rehabilitasi tapi karena lahan fasos fasumnya belum ada maka batal dibangun dan dua tahun ini tidak lagi ada pos anggaranya," pungkasnya.