Warga Rawalumbu Bekasi Ikut Gafatar
BEKASI_DAKTACOM: Ditemukannya dr. Rica dan putranya setelah hilang misterius. Membuat warga yang kehilangan keluarganya mulai berani buka suara. Seorang pria Ivan Mardianto (35) mengaku di tinggalkan istrinya Asri Pertiwi (28) yang sedang hamil empat bulan serta anak balitanya Naima (3) dan Abinaya (1,5) sejak tanggal 28 Desember 2015.
Asri yang memang anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba-tiba menghilang setelah berpamitan akan berkunjung ke rumah temannya. Menurut Ivan, istrinya bergabung dengan Gafatar sejak tahun 2014, mengikut jejak bapak kandung Asri yang lebih dulu menjadi anggota Gafatar. "Istri saya menghilang dengan membawa kedua anak saya," ucap Ivan
Ivan menceritakan, awalnya pada (28/12) istrinya berpaitan akan bertamu ke teman lamanya di Kota Legenda Kabupaten Bekasi. Saat itu Ivan mengantarkan ke rumah temannya. Ivan juga sempat mempertanyakan, saat sang istri pergi dengan membawa tas. "Istri saya kalau pergi tidak pernah bawa tas, ini tumben banget bawa tas, pas saya tanya dia jawab karena akan pulang sore jadinya bawa tas," ucapnya menirukan jawaban istrinya.
Ivan yang tidak mau ambil pusing kemudian, mengantarnya ke rumah temannya. Tak sampai sejam Ivan kembali lagi ke rumahnya, sementara Asri tetap berada di rumah temannya. Saat ditelpon istrinya tidak aktif, kemudian pada sore harinya masih dihari yang sama Ivan pergi menjemput, namun saat tiba dirumah temannya Asri, ternyata istrinya sudah tidak ada. "Saya anterin kerumah temannya. Pas sore saya jemput ternyata istri saya udah pulang dari jam 2.00 WIB," ungkapnya Rabu (13/1).
Ivan yang tinggal di jalan Dasa Darma Raya no 47 jembatan 4 Perum Rawalumbu Kelurahan Bojong Rawalumbu, mencoba menghubungi istrinya tapi handphonenya sudah tidak aktif. Karena bingung akhirnya Ivan berkeliling pergi ke tempat kerabat dan teman-temannya mencari istrinya, tapi tidak ditemukan juga. "Saya cari kemana-kemana tapi gak ketemu juga, di telpon tidak aktif," imbuhnya saat ditemui Daktacom dikediamanya.
Setelah sehari menghilang, pada (29/12) mengirim SMS dan mengatakan bahwa dirinya dan kedua anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Namun saat ditanya keberadaannya Asri tidak mau memberitahukan keberadaanya. Lalu Ivan pergi kerumah orang tua kandung Asri, disana Ivan mendapat kabar kalau mertuanya (orangtua Asri) tersebut sudah pergi ke Kalimantan. Dari situlah Ivan menyakini kalau istrinya juga pergi ke Kalimantan mengikuti Bapaknya.
"Saya kerumah mertua saya, terus kakak ipar bilang bapak pergi ke Kalimantan, saya coba telpon bapak saya bilang Asri hilang, tapi bapak jawabnya biasa saja, gak ada rasa khawatir disitu saya yakin kalau istrinya juga berada di Kalimantan," ujar Irvan.
Ivan mengaku selama istrinya mengilang dirinya tetap bisa berkomunikasi melalui SMS. Namun sejak Selasa (12/1) dirinya tidak bisa berkomunikasi lagi lantaran handphone istri sudah tidak aktif. "Masih bisa smsan, tapi pas kemarin handphone istri udah gak aktif lagi. Pas saya tanya saya juga mau jadi anggota Gafatar, dia bilang mau tanya ke Iman nya dulu, saya sengaja bilang kaya gitu biar saya tau keberadaannya," pungkasnya.
Reporter | : | |
Editor | : | Dakta Administrator |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments