BEKASI_DAKTACOM: Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Farmasi (UPTD POP/PF) akan segera menjalani audit dari tim Inspektorat Kota Bekasi.

Audit ini sendiri merupakan tindak lanjut dari kunjungan Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang menemukan kekelirua dalam sistem administrasi pengeluaran obat.

"Akan segera kita adakan pemeriksaan khusus, ini perintah Walikota langsung ke saya terkait sistem administrasi yang keliru dan harus diperbaiki," ujar kepala Inspektorat Kota Bekasi Cucu Samsudin, Rabu (13/1).

Saat Walikota melakukan kunjungan ke kantor UPTD POP/PF di komplek Perum Bumi Agara, ditemukan kondisi gudang penyimpanan obat yang kurang terawat dan banyak tumpukan obat-obatan di lantai.

"Anggaran pembelian obat di tahun 2015 hingga Rp 61 Milyar, kenapa banyak seperti ini kondisinya, sementara banyak masyarakat berobat di Puskesmas harus menebus obat di apotek," sesal Walikota.

Menurut Rahmat Effendi banyak yang harus dibenahi dalam pengelolaan obat di Kota Bekasi, proses keluar masuk gudang juga harus ada surat perintah yang jelas dari Kepala Dinas Kesehatan.