JAKARTA_DAKTACOM: Menjelang pergantian tahun Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga akan melakukan penyerangan bertajuk ‘Konser Akhir Tahun’.

Untuk itu, pihak kepolisian, khususnya Densus 88 didesak untuk mengungkap bukti penyerangan itu seterang-terangnya, agar tidak terjadi apatisme masyarakat.

“Jika benar mereka punya kekuatan untuk melakukan serangan, maka dalam hal ini Polri harus membuka sebesar-besarnya ke publik siapa mereka dan apa buktinya,” kata pengamat terorisme dan intelijen Ridlwan Habib, Senin (21/12).

Dia menambahkan bahwa polisi perlu membuka bukti-bukti terkait rencana penyerangan yang akan dilakukan para terduga. Selain itu pihak keamanan juga perlu mengungkap rencana yang akan mereka lakukan secara terbuka.

“Jadi harus jelas siapa yang mendanai mereka,” imbuhnya sebagaimana dikutip dari Kiblat.net.

Ridlwan pun menegaskan bahwa dia tak menyebut operasi penangkapan itu sebagai rekayasa. Namun dia tetap mendesak agar polisi membuka seterang-terangnya kepada masyarakat bukti-buktinya. Jika tidak, maka Polri akan tidak dianggap dan tak akan dibantu oleh masyarakat.

“Agar masyarakat itu percaya. Kalau masyarakat itu tidak percaya kepada polisi, suatu saat akan menjadi apatisme publik,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui Sabtu (19/12) lalu, sejumlah orang terduga teroris ditangkap Densus 88 di beberapa wilayah di Tanah Air. Di Tasikmalaya satgas burung hantu itu menangkap AR dan ZA, AK alias AJ di Sukoharjo, JA di Gresik. Sementara tiga orang yaitu MKA, TP dan IM ditangkap di Mojokerto.