CIKARANG_DAKTACOM: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bekasi batal menyalurkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) ke beberapa penerima karena data tidak sinkron.

Beberapa rumah tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bekasi yang dianggarkan sebesar Rp. 15 Juta per rumah, terancam tidak bisa diperbaiki melalui program Rutilahu 2015.

Hal tersebut akibat tidak cocoknya data, salah satunya terdapat di desa Ridhomanah kecamatan Cibarusah, dimana ada sebanyak 13 rumah yang datanya mengalami kesalahan.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, pada Selasa (15/12) saat dikonfirmasi mengenai hal itu menjelaskan beberapa rumah ternyata data pemilik rumahnya tidak cocok.

"Dimana setelah dikroscek, nama penerima dengan alamat berbeda, oleh sebab itu kita tidak akan menyalurkan pencairan perbaikan Rutilahu tersebut sebelum data penerima diperbaiki," ujarnya.

Apalagi, penerima bantuan harus sesuai antara nama dan alamatnya, karena bantuan diberikan secara langsung kepada penerima.

Pihaknya pun menginstruksikan agar melakukan verifikasi ulang, setelah data diperbaiki maka akan dimasukan kedalam penerima bantuan tahun 2016.

Ketika ditanya mengenai berapa jumlah penerima bantuan yang ditunda, menurut Abdillah pihaknya masih terus melakukan verifikasi, proses pencairan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni yang dianggarakan di Tahun 2015, baru terserap 75 persen.

Sementara itu Tokoh masyarakat desa Ridhomanah Kecamatan Cibarusah, Uje meminta agar 13 rumah di wilayahnya tersebut dapat dicairkan.

Apalagi mereka telah memperbaiki data dan diajukan ke BPMPD, jika diberikan tahun 2016 dikhawatirkan mereka akan terlewat karena begitu banyaknya masyarakat yang mengantri untuk mendapat program Rutilahu.