BEKASI_DAKTACOM: Jelang perayaan hari Natal, Majelis Ulama indonesia (MUI) Kota Bekasi menghimbau agar umat Islam tidak ikut-ikutan memakai atribut Natal.

Hal ini disampaikan oleh sekretaris umum MUI Kota Bekasi, KH Iskandar Ghazali, kepada Radio Dakta pada Selasa (15/12). Ia pun menghimbau kepada para pemilik usaha agar tidak memaksa karyawannya memakai atribut Natal.

"Dalam hal ini, perusahaan juga tidak boleh sampai memaksa karyawan khususnya yang Muslim," ujar KH Iskandar Ghazali.

Dirinya pun menyampaikan kutipan dari Surat Al Maaidah yang melarang untuk saling bantu dan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan aniaya.

Menurut Iskandar, seorang muslim yang mengenakan atribut Natal memiliki konsekuensi serius terhadap keimanan yang ia anut.

"Mengenakan atribut natal itu merupakan bentuk tasyabbuh, atau berlaku menyerupai kaum kristiani, sedangkan Rasulullah bersabda, barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dalam kaum tersebut," tegasnya.

Bagi karyawan muslim yang masih diharuskan memakai atribut natal oleh atasannya, Iskandar menyarankan agar mereka berani untuk menolak secara baik-baik.