CIKARANG_DAKTACOM: BPLH Kabupaten Bekasi menargetkan 50 persen produksi sampah bisa didaur ulang oleh masyarakat dengan memaksimalkan bank sampah yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Kabid Rehabilitasi Lingkungan BPLH Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan mengatakan persoalan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi juga harus ikut ditangani oleh masyarakat.

"Tidak saja dengan membuang sampah, beberapa sampah yang masih bisa didaur ulang dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis," ujarnya pada Jum'at (4/12).

Oleh sebab itu pihaknya membentuk bank-bank sampah di tiap kecamatan agar sampah yang dihasilkan bisa didaur ulang, apalagi masyarakat dapat mengambil keuntungan dari sisi ekonomis.

Sejauh ini pihaknya juga terus memaksimalkan bank-bank sampah agar menjadi wadah pengelolaan sampah, masyarakat diajarkan bagaimana mengelola sampah dengan sistem 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse).

sampah non organik bisa dikelola untuk menjadi pupuk dan dijual ke pengepul. Sedangkan sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk membuat sebuah kreativitas seni menarik.

Ia yakin dengan dilakukan pembinaan, sampah yang dihasilkan di Kabupaten Bekasi bisa berkurang sebesar 50 persen.

Agus menambahkan, kedepan pemerintah kabupaten bekasi tidak perlu repot untuk memikirkan bagaimana menanggulangi persoalan sampah, karena sebagian besar sudah berkurang dan diolah masyarakat.

Apalagi Tempat Pembuangan Sampah Akhir Burangkeng kondisinya sudah penuh sehingga perlu dicarikan solusi menanggulangi sampah.