JAKARTA_DAKTACOM: Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman memaparkan sejumlah tantangan dalam pelaksanaan Pemiliha Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

"Beberapa tantangan tersebut diantaranya adalah terdapatnya dualisme kepengurusan parpol, ada sejumlah pihak yang mengajukan uji materi UU Pilkada, pengadaan dan distribusi logistik, hingga pada daerah rawan konflik," ujarnya pada Rabu (25/11).

Arif mengatakan tantangan baru yang muncul pada Pilkada serentak kali ini adalah dualisme kepengurusan parpol sehingga menimbulkan kebingungan mengenai pasangan calon kepala daerah yang akan diusung oleh parpol tersebut.

"Parpol yang bersengketa diperbolehkan mengajukan pasangan calon kepala daerah dengan syarat adanya surat rekomendasi. Namun terkadang pengurus yang satu mengeluarkan surat rekomendasi dukungan pada pasangan calon yg berbeda, ini merepotkan kami," paparnya.

Pelaksanaan Pilkada serentak 2015 menjadi perhatian publik secara luas karena merupakan agenda politik pertama dalam sistem demokrasi terkini.

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan Pilkada serentak 2015 dipastikan akan turut mempengaruhi roda pemerintahan di suatu Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

Selain itu pelaksanaan Pilkada kali ini akan menjadi suatu ujian sejauh mana proses konsolidasi demokrasi di Indonesia telah berjalan pasca runtuhnya rezim otoriter Orde Baru.