JAKARTA_DAKTACOM: Ketua DPR RI, Setya Novanto menampik tudingan bahwa dirinya yang mencatut nama Presiden untuk memperpanjang kontrak PT Freeport.

"Saya selalu melakukan pembicaraan terkait kepentingan dan kesejahteraan masyarakat kepada Presiden, bukan dalam rangka melobi untuk mendapatkan keuntungan dari perpanjangan kontrak PT Freeport," ujarnya pada Selasa (17/11).

Setya juga mengaku selalu berhati-hati dalam menerjemahkan setiap ucapan Presiden terkait program-program pemerintahan yang harus dikawal  bersama demi kepentingan masyarakat.

"Tidak sepantasnya apabila ada yang melakukan pencatutan nama Presiden dan Wapres karena mereka adalah pemimpin dan simbol negara yang harus dihormati dan dilindungi. Saya juga harus menyampaikan secara jelas dan berhati-hati apa saja yang disampaikan beliau kepada saya," paparnya.

Sebelumnya pada Senin (17/11) kemarin, Menteri ESDM, Sudirman Said menyambangi MKD DPR untuk melaporkan adanya oknum anggota DPR yg melakukan pencatutan nama Presiden dan Wapres demi memperpanjang kontrak PT Freeport.

Oknum anggota DPR dan seorang pengusaha lainnya ini juga meminta PT Freeport untuk menjadi investor dan meminta saham sebesar 49% dalam pembangunan pembangkit listrik di Papua.

Transkrip percakapan yang dilaporkan oleh Sudirman Said ke MKD bocor ke publik, dimana dalam transkrip tersebut terdapat percakapan antara inisial SN yg diduga adalah Ketua DPR RI Setya Novanto, inisial MS yg diduga Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin dan inisial R yg diduga adalah seorang pengusaha swasta.