BOGOR_DAKTACOM: Industri halal di korea semakin tumbuh dan berkembang, hal ini tak terlepas dari peran pemerintah Korea yang ikut mendukung pengembangan halal di negeri ginseng tersebut.

Tak ayal, Korea pun belajar tentang halal ke Indonesia. Bahkan, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Taiyoung Cho mengunjungi LPPOM MUI untuk mengetahui proses sertifikasi halal di Indonesia dan tujuh kriteria pengakuan lembaga sertifikasi halal luar negeri, di Global Halal Centre, Bogor, Kamis (12/11)
 
Tak hanya pemerintah, akademisi pun ikut serta dalam pengembangan halal di Korea. Adalah Seowon University yang kali ini melakukan penandatanganan kerjasama dengan LPPOM MUI.
 
Direktur LPPOM MUI, Dr. Ir. Lukamanul Hakim, M.Si, menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pemerintah, akademisi dan pelaku usaha Korea yang memiliki kepedulian terhadap aspek halal, terutama dengan adanya kerjasama antara LPPOM MUI dan Seowon University dalam menganalisis dan mengkaji bio-kosmetika.

“Kerjasama ini merupakan kerjasama pertama dengan perguruan tinggi di Korea,” tambahnya.
 
Lebih lanjut, Lukmanul Hakim mengatakan bahwa penandatanganan kerjasama ini dimaksudkan untuk membantu industri makanan dan kosmetika dari kedua negara dalam kegiatan bisnis, demi mendorong pengembangan perdagangan dan investasi antara negara Indonesia dan Korea.

“Pemerintah Korea telah memberikan garansi terhadap kerjasama ini”, ujarnya.
 
Sementara itu, Presiden Seowon University, Seok Min, Son, mengatakan, melalui kerjasama ini pihaknya akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mendukung sertifikasi dan jaminan halal.

Bahkan dirinya juga menyatakan akan berdiskusi bersama LPPOM MUI terhadap isu-isu yang relevan dan semua hal yang berkaitan dengan sertifikasi halal.