Temui Ahok Bahas Sampah, Wali Kota Bekasi Siapkan Tiga Poin
BEKASI_DAKTACOM: Gubernur Jakarta Basuki Purnama alias Ahok mengundang Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi untuk menyelesaikan kisruh pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Rahmat Effendi menyiapkan sejumlah poin untuk pertemuan yang rencananya berlangsung Kamis, 12 November 2015 di Balai Kota Jakarta.
Poin pertama, dia menegaskan Bekasi tidak ingin dirugikan dengan keberadaan TPST Bantargebang yang lahannya dimiliki Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Jakarta mempunyai kepentingan dengan Bekasi karena TPST nya berada di Kota Bekasi, sedangkan sampah itu membebani Kota Bekasi," kata Rahmat Effendi kepada wartawan di Bekasi pada Selasa (10/11).
Jurus kedua, Bekasi ingin mengerjakan pembangunan infrastuktur dan kegiatan lainnya di sekitar TPST Bantargebang dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Jakarta.
Untuk maksud itu, dia meminta perjanjian kerja sama antara Kota Bekasi dengan Jakarta ihwal pengelolaan TPST Bantargebang dievaluasi. Dalam klausul perjanjian , disebutkan Jakarta yang punya membangun infrastuktur memakai APBD-nya.
Sehingga, katanya, Jakarta hanya perlu menghibahkan dananya ke Kota Bekasi. Dana tersebut akan dibuat pembangunan fisik atau kepentingan masyarakat di sekitar TPST Bantargebang.
Misalnya, pembuatan sumur pantau, pemberian obat-obatan, perbaikan infrastruktur, dan pembuatan buffer zone.
Poin ketiga, Bekasi tidak ingin ikut-ikutan dalam urusan Ahok yang ingin memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya, selaku pengelola Bantargebang,
Pemerintah Kota Bekasi tak mempunyai kewenangan. Namun, Rahmat menginginkan pengolahan sampah di TPST Bantargebang diolah sebaik mungkin dengan teknologi yang terbaru. "Jangan sampai ditinggalkan," kata dia.
Soalnya, kata dia, kalau sampai ditinggalkan akan menimbulkan masalah yang luar biasa. Karena di TPST Bantargebang terdapat jutaan kubik sampah yang menggunung di lahan seluas 110 hektar. Kalau ditinggalkan, tanpa ada pengolahan, dikhawatirkan akan terjadi kebakaran pada musim panas, dan longsor pada musim hujan.
Namun ia yakin, dengan APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp 70 triliun lebih, Jakarta mampu mengolah sampah di TPST Bantargebang dengan sistem yang baik. Sehingga, bisa meminimalisasi dampak lingkungan kepada warga Kota Bekasi, khususnya di Kecamatan Bantargebang.
Editor | : | |
Sumber | : | Tempo.co |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments