Nasional / Budaya /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 25/03/2015 16:32 WIB

Serunai, Alat Musik Tradisional Bengkulu

Alat Musik Serunai Asal Bengkulu
Alat Musik Serunai Asal Bengkulu
BENGKULU_DAKTACOM: Serunai adalah alat musik tradisional daerah bengkulu yang banyak menyebar di daerah Indonesia. Serunai menjadi populer sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, teruta dibagian dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota, serta disepanjang pesisir pantai Sumatera Barat.
 
Asal mula serunai atau puput serunai, diperkirakan berasal dari nama shehnai, alat musik yang berasal dari Lembah Kashmir di dataran India Utara. Alat musik shehnai diduga merupakan perkembangan dari alat musik pungi yang dipakai dalam musik para pemikat ular tradisional.
 
Di Bengkulu, serunai merupakan salah satu alat musik tradisional daerah bengkulu yang banyak digunakan dalam acara-acara adat, seperti upacara pengantin belarak, musik pengiring tari pedang yang biasanya diiringi juga dengan lantunan suara gendang dan lainnya. Alunan suara dari alat musik serunai ini sangat khas dan berbeda dari suara alat musik tiup lainnya. Maka tak heran jika masyarakat asli Bengkulu sangat menikmati alunan serunai.
 
Untuk kebanyakan masyarakat Bengkulu yang tinggal di daerah rantau, saat mendengar alunan suara serunai langsung muncul perasaan rindu akan kampung halamannya. Teringat masa-masa indah ketika di arak pengantin.
 
Namun tidak semua orang bisa memainkan alat musik ini, karena di samping harus bisa, pemusik harus memilik napas panjang untuk dapat meniupkannya dengan baik, agar keluar alunan khas serunai. 
 
Kelompok pemusik serunai untuk saat ini masih tersebar di daerah-daerah yang mayoritas penduduk asli Bengkulu, di antaranya, Pasar Bengkulu, Penurunan, Pasar Melintang dan Berkas. Daerah yang mayoritas penduduk asli Bengkulu masih sangat menghargai seni aslinya dari kampung halamanya, mereka biasanya menurunkan kepada anak cucu mereka agar kesenian asli Bengkulu tidak pernah hilang, walaupun harus berkurang dari massa kemassa akibat kemajuan teknologi.
 
 
Editor :
Sumber : Informasi Online
- Dilihat 35710 Kali
Berita Terkait

0 Comments