BEKASI_DAKTACOM: Jika sebagian pengemudi Gojek berdemo di Kantor Gojek di Kemang Jakarta, ternyata tidak demikian dengan sekolompok pengemudi Gojek di Kota Bekasi.

Tim Go Phonix di Galaxy, Bekasi Selatan misalnya, memilih untuk tetap `narik` dan tidak ikut berdemo bergabung dengan teman seprofesi lainnya.

Ketua Go Phonix Paino mengatakan, meski demikian dirinya juga menyayangkan dengan penurunan tarif deposit kebijakan dari perusahaan.

"Kita memang memilih untuk tetap `narik` bawa penumpang namun hanya untuk tujuan jarak dekat. Tapi kita juga menyayangkan dengan penurunan tarif tersebut," kata Paino kepada Dakta, Selasa (3/11).

Menurutnya, `narik` dengan tujuan jarak dekat merupakan alternatif dari penurunan tarif agar dirinya dan beberapa temannya tetap mendapat pemasukan.

"Jaraknya kita yang dekat - dekat aja. Jadi tidak terlalu mengeluarkan bensin banyak dan kitapun dapat banyak beristirahat," papar Paino.

Ia memaparkan, dengan `narik` jarak dekat hitung - hitungannya yakni 6 KM pertama dirinya mendapat deposit Rp. 25ribu dengan biaya selanjutnya per-meter Rp. 3ribu (sebelumnya Rp. 4ribu).

"Jadi kalau sebelumnya jarak 25 KM Rp. 100ribu dan itupun dipotong 20 persen buat perusahaan. Belum lagi dipotong dari Rp. 15ribu uang cash yang kita terima dari penumpang, jadi kita dapat bersih sekitar Rp. 65ribu. Kalau sekarang mungkin dapat Rp. 50ribu-an," papar Paino dengan semangat.

Menurutnya dengan cara membawa penumpang jarak dekat, diharapkan pihak perusahaan dapat lebih mengetahui kondisi dilapangan karena calon penumpang jarak jauh tidak diambil dari pengemudi Gojek.

"Nanti banyak tuh yang komplain ke kantor, kalau tujuan jarak jauh tidak diambil. Semoga ada nasib baik buat kita," pungkas Paino.