CIKARANG_DAKTACOM: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi meminta pembudidaya ikan untuk mencari pakan alternatif menyusul tingginya harga pakan ikan.

Kasi Budidaya Laut dan air payau, Dinas Perternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Lulus Mono mengatakan pada Jum'at (30/10), bahwa saat ini harga pakan ikan masih tinggi secara nasional,

"Kita pun tidak bisa mengontrol kenaikan harga tersebut karena tak punya wewenang," ujarnya.

Selain pakan ikan, persoalan air juga menjadi perhatian, karena saat ini ketersediaannya sangat terbatas akibat musim kering, oleh sebab itu perlu ada taktik yang harus dilakukan oleh pembudidaya ikan.

Taktik tersebut diantaranya melakukan subtitusi pakan ternak, dimana pembudidaya tidak harus memberi pakan yang berasal dari pabrik, namun bisa menggantinya dengan limbah sayur di pasar.

Selain itu juga bisa mengolah pakan ternak secara mandiri yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi ternaknya.

Lulus menambahkan, pemberian pakan ternak alternatif tersebut diharapkan bisa mengurangi biaya pembudidayaan ikan, meski begitu dengan melakukan subtitusi pakan tersebut pembudidayaan ikan hingga panen membutuhkan waktu yang lama.

Setiap penyuluh perikanan di wilayah kabupaten bekasi juga diinstruksikan untuk membantu pembudidaya ikan membuat pakan ternak secara mandiri.

Sedangkan terkait produksi ikan di Kabupaten Bekasi secara keseluruhan, jelas dia, setiap tahun mengalami peningkatan. Data yang dihimpun pihaknya pada 2014 total produksi ikan mencapai 43.162,58 ton. Sedangkan setahun sebelumnya, 2013, mencapai 41.980,02 ton.