Kamis, 20/02/2025 06:00 WIB
PENATAAN STASIUN KARET UNTUK KESELAMATAN DAN KENYAMANAN
DAKTA.COM_ Stasiun Karet harus ditata sedemikian rupa agar memberikan dapat menjaga keselamatan dan memberikan kenyamanan bagi penggua KRL Jabodetabek
Pengguna KRL Jabodetabek mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19 dan sekarang sudah mendekati seperti sebelum masa pandemi. Data dari PT KAI Commuter (2025), tahun 2019 sebanyak 336.274.343 penumpang, tahun 2020 (154.292.886 penumpang). Tahun 2021 (127.826.754 penumpang), tahun 2022 (217.964.892 penumoang), tahun 2023 (290.890.677 penumpang) dan tahun 2024 (328.153.923 penumpang).
Selama tahun 2024, penumpang tertinggi di Bulan Oktober sebanyak 29.933.224 penumoang dan terendah di Bulan Februari 24.616.724 penumpang.
Stasiun Karet
Posisi Stasiun Karet mudah diakses oleh penumpang, namun tidak memiliki fasilitas parkir dan drop off kendaraan (kendaraan umum dan pribadi). Terdapat beberapa kawasan di sekitar stasiun yang menjadi titik bangkitan dan tarikan perjalanan dari dan menuju stasiun, seperti Pemakaman Karet Bivak, Apartemen Casa Domaine, Perkantoran di Area Benhil, Perkantoran di Area Sudirman, Perkantoran di Area Kuningan.
Ada keterbatasan operasional di Stasiun Karet. Jarak antara Stasiun Karet dan BNI City hanya 350 meter. Saat ini pelayanan penumpang di crossing passenger terkendala oleh kereta yang berhenti di Stasiun Karet.
Jarak antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City hanya 350 meter, sehingga pelayanan penumpang di Stasiun Karet dapat dioptimalkan semua dilayani di Stasiun BNI City. Keterbatasan lahan di Stasiun Karet menyebabkan sulitnya dilakukan pengembangan layanan untuk penumpang. Tidak tersedianya area parkir di Stasiun Karet berbanding terbalik dengan Stasiun BNI City yang dapat menampung mobil pribadi ataupun sepeda motor.
Berdasarkan perhitungan PT KAI Commuter (2025), dalam 1 jam di Stasiun Karet penumpang yang melakukan tap in di gate stasiun sebanyak 1.983 orang, dengan headway KA 10 menit maka dalam 10 menit ruang tunggu dan peron hanya dapat melayani lebih kurang 330 penumpang (luas peron sisi utara 407 meter persegi dan sisi Selatan 547 meter persegi). Sedangkan luasan Hall Stasiun Karet (184 meter persegi) hanya dapat menampung 150 penumpang. Tentunya keberadaan Stasiun Karet sekarang dinilai sudah tidak layak, sehingga perlu dilakukan penataan mengingat juga akan ada penambahan jumlah kereta dalam satu rangkaian. Semula 10 kereta dalam satu rangkaian menjadi 12 kereta dalam 1 rangkaian.
Jika masih menggunakan jalur keluar masuk seperti sekarang, maka akan menutup perlintasan sebidang dekat Stasiun Karet. Tentunya akan menimbulkan masalah sosial baru. Meskipun, keberadaan flyover sebenarnya sudah bisa menutup perlintasan sebidang di bawahnya. Namun akan menutup mata pencaharian pengemudi ojek dan sejumlah pedagang kaki lima yang ada.
Belum lagi ada perbedaan cukup lebar dan tinggi (lebih dari 20 cm) antara peron dan pintu keluar masuk KRL. Dapat membahayakan penumpang jika berhati-hati.
Disamping itu, Stasiun BNI City saat ini melayani penumpang dalam 1 tahun sebanyak 878.751 orang atau per hari 2.408 orang atau setiap 1 jam lebih kurang 100 penumpang. Sedangkan kapasitas maksimal Stasiun BNI City dalam 1 jam dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 orang tiap 1 jam
Stasiun BNI City saat ini merupakan stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi lain (Transjakarta, MRT, LRT) sehingga lebih memudahkan mobilisasi masyarakat menggunakan transportasi yang terintegrasi.
Kajian dari DJKA (2025), Stasiun yang terdampak jika stasiun ditutup adalah Stasiun Sudirman dan Stasiun Tanah Abang. Penutupan Stasiun Karet dan Pengalihan ke Stasiun BNI City tidak akan berdampak pada peningkatan penumpang KA Bandara Soekarno Hatta.
Kajian DJKA
Pada 3 Januari 2024, tim Subdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan survey kondisi tata guna lahan dan Kawasan di Stasiun Karet. Survei dilakukan selama 3,5 jam (pukul 16.00-19.30 WIB), dan ditemukenali beberapa hal, seperti (a) antrian kendaraan terjadi akibat dari buka tutup pintu perlintasan pada jam sibuk ( peak hour ) dengan headway 3 menit. Dengan lamanya tutup hingga buka pintu perlintasan yaitu 2 menit (apabila hanya 1 kereta yang melintas) dan 4 menit (apabila 2 kereta yang melintas); (b) selanjutnya setelah perlintasan terbuka, kendaraan dari Tanah Abang akan diatur pergerakannya melalui APILL untuk arah Pejompongan dan arah Manggarai; (c) angkutan umum yang melayani integrasi dengan Stasiun Karet adalah Angkot lintas Benhil-Roxy, Jaklingko Jak08, Jak09 dan Transjakarta rute 8c Kebayoran lama - Tanah Abang. Selain dengan angkutan umum, calon penumpang juga menggunakan ojek dan taksi daring ( online ), maupun bajaj. Selain itu juga ada yang berjalan kaki; (d) pejalan kaki yang berasal dari sisi Selatan stasiun, mayoritas berasal dari penumpang angkutan kota dari arah Selatan yang turun di bawah flyover (Jl. KH. Mansyur) dengan menggunakan sisi bahu jalan yang seharusnya digunakan untuk putar balik kendaraan; dan (e) banyak Angkutan kota dari arah utara yang “ngetem” di depan pintu masuk stasiun yang menyebabkan kemacetan di JPL 1 dan mengganggu operasional JPL.
Peak hour sore di Stasiun Karet terjadi pada pukul 17.00 - 18.00 WIB dengan total penumpang sebesar 2.075 orang. Komposisi pergerakan penumpang KA menuju Stasiun Karet adalah 66% pejalan kaki , 23% angkutan umum dan 11% dengan angkutan online (ojek atau mobil online ).
Pergerakan penumpang KA didominasi dengan berjalan kaki sebanyak 3.284 orang, saat peak hour sore sebesar 1.407 orang. Perlu dilakukan penataan pola pergerakan pejalan kaki dengan menambah jalur pedestrian agar lebih nyaman dan aman
Pergerakan penumpang menuju Stasiun Karet terbesar adalah dari sisi selatan sebesar 74% dibandingkan sisi utara sebesar 26%. Penanganan pergerakan di sisi selatan Stasiun Karet berdampak cukup signifikan terhadap perbaikan pelayanan aksesibilitas penumpang Stasiun Karet.
Salah satu penyebab kemacetan di JPL 1 Stasiun Karet adalah lama tutup-buka pintu perlintasan pada jam sibuk, yakni headway 3 menit dengan selang waktu tutup-buka 2 menit untuk 1 kereta dan 4 menit untuk 2 kereta.
Penyebab kemacetan lainnya adalah tidak sinkronnya antara APILL dengan jadwal penutupan pintu perlintasan. Meskipun pintu perlintasan menutup, APILL arah selatan masih menyala merah, sehingga menyebabkan antrian kendaraan di jalur kereta api.
Fasilitas integrasi di sisi utara stasiun belum memadai, terlihat dari banyaknya penumpang yang memilih turun di bus stop sebelum perlintasan JPL 1 dan melintasi perlintasan meskipun pintu sudah menutup, yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna dan operasional KRL Perlu ditambah pintu masuk stasiun dari sisi utara, namun memerlukan pembebasan lahan
Area drop-off dan lay bay di sisi selatan stasiun belum tersedia, menyebabkan banyak penumpang menggunakan sisi jalan raya untuk drop-off , terutama penumpang angkutan kota yang turun di bawah flyover dari arah selatan. Sedangkan
untuk penumpang dari arah Pejompongan (Barat) belum tersedia lay bay . Perlu ditambahkan fasilitas lay bay dan jalur pedestrian yang nyaman dan aman untuk penumpang dari arah Selatan.
Masalah lain adalah adanya kegiatan non-lalu lintas yang mengganggu arus kendaraan, seperti pasar atau penjual kaki lima serta ojek pangkalan yang menggunakan sisi bahu jalan. Perlu dilakukan penataan lokasi-lokasi kegiatan tersebut agar tidak menghalangi jalur lalu lintas dan trotoar.
Penyebab lain kemacetan adalah ketidaktertiban pengguna jalan, yang terlihat dari pergerakan lawan arah. Perlu untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kendaraan di jalan raya dan memberikan rambu yang jelas.
Ketidakjelasan titik naik dan turun penumpang angkot, baik dari sisi utara maupun selatan, menyebabkan kebingungan di antara pengguna transportasi dan berpotensi mengganggu arus lalu lintas yang ada. Perlu penataan kembali titik-titik naik dan turun angkot dengan memasang rambu yang jelas serta membuat zona khusus untuk angkot agar penumpang lebih mudah mengenali lokasi yang tepat dan membantu memperlancar arus lalu lintas di area tersebut.
Jarak berjalan kaki penumpang di sisi utara stasiun adalah sekitar 40-70m sedangkan di sisi selatan stasiun adalah 50-85 meter. Penataan Stasiun Karet perlu memperhatikan jarak kemauan berjalan kaki penumpang KA.
Dengan posisi Stasiun Karet seperti sekarang, pelayanan penumpang untuk mendapatkan akses angkutan umum lanjutan mudah dan akses penumpang lebih dekat jika hendak menuju jalan raya (Jl. KH. Mas Mansyur).
Sementara setelah dilakukan penataan, maka (a) dapat mengurangi kepadatan lalu lintas (kemacetan) di area Karet; (b) keselamatan penumpang lebih terjamin karena tidak ada crossing antar peron; (c) kemudahan akses integrasi antarmoda (MRT dan KA Bandara), namun perlu selasar tambahan untuk akses Stasiun MRT; (d) tersedia area parkir cukup luas untuk kendaraan roda dua maupun roda empat; dan (e) optimalisasi lahan Stasiun Karet untuk penataan commercial area .
Oleh sebab itu, perlunya penataan Stasiun Karet untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang. Juga untuk menata lingkungan sepanjang Sungai Ciliwung yang bersisian dengan Stasiun Karet. Stasiun Karet dijadikan komersial pada area menghadap water front .
Djoko Setijowarno , Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat
Reporter | : | Warso Sunaryo |
- Survei KedaiKOPI: 91,2% Masyarakat Puas dengan Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025
- Kepala BP Haji Tinjau Area Armuzna, Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan Haji 2025
- Menhub Dudy: Pengguna Angkutan Umum Naik 8,5% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
- Kurniasih: Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Pasien, Minta STR dan SIP Pelaku Dicabut!!
- FK UIN Walisongo Berdiri Lewat Persuasi Wamenag Romo Syafii dengan Kemendiktisaintek
- 9 Strategi Politik Jokowi
- Lima Saran Kadin untuk Pemerintah Merespons Kebijakan Tarif Trump
- Dedi Mulyadi Sentil Bupati Indramayu Lucky Hakim Berlibur ke Jepang Tanpa Izin
- ANTI KLIMAK PERSIAPAN ANGKUTAN MUDIK LEBARAN 2025
- Jumlah Pemudik Turun, Inikah Penyebabnya?
- Promo JSM Alfamidi: Diskon Spesial Menyambut Idul Fitri!
- Mudik Gratis Lebaran 2025 Alfamidi
- Water Kingdom Mekarsari: Surga Wisata Air untuk Kamu dan Keluarga!
- Kepala BP Haji Harap Lahir Fatwa Revolusioner Pengelolaan DAM
- ARM HA-IPB Salurkan 110 Paket Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Banjir di Bekasi
0 Comments