Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
BEKASI, DAKTA.COM - Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang paru.
"Penyakit ini menular lewat udara (airborne disease), sehingga risiko penularannya cukup tinggi. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di daerah padat penduduk," ucap Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Bekasi, dr. Bukti Ariani Arnur SpP kepada awak media, Kamis (31/10).
Mengetahui gejala TB paru sejak dini, lanjut dr. Buti sangat penting untuk mencegah penularan dan memulai pengobatan sesegera mungkin. "Sederhananya kita menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) itu langkah yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyebaran bakteri itu," paparnya.
Diketahui, tuberkulosis paru adalah infeksi paru yang penularannya terjadi melalui partikel yang dapat terbawa melalui udara yang disebut dengan droplet nuclei, saat penderita batuk atau bersin.
"Tidak semua orang yang terkena bakteri TB akan berkembang menjadi penyakit TB. Orang dengan daya tahan tubuh rendah, lebih berisiko menjadi sakit TB," pungkas dr. Buti.
Ia menegaskan, tuberkulosis dapat sembuh bila diobati dengan benar, namun penundaan diagnosis dan pengobatan bisa menyebabkan komplikasi serius dan penularan lebih lanjut.
Adapun gejala TB Paru yang perlu diwaspadai:
1. Batuk Berkepanjangan
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu adalah salah satu gejala utama TB paru. Batuk ini seringkali berdahak, kadang disertai darah. Jika Anda mengalami batuk lama dan tidak merespons pengobatan biasa, penting untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
2. Penurunan Berat Badan
Orang yang menderita TB paru sering kali mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disebabkan oleh menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi.
3. Demam yang Berkepanjangan
Demam ringan tetapi berkepanjangan, terutama di malam hari, adalah gejala TB paru yang umum. Biasanya, penderita akan merasa demam selama beberapa jam, terutama pada sore hingga malam hari.
4. Keringat Malam
Keringat berlebihan di malam hari, meskipun tidak sedang dalam kondisi panas, adalah salah satu tanda khas TB. Keringat ini sering kali muncul bersamaan dengan demam yang berlangsung lama.
5. Kelelahan yang Terus-menerus
Penderita TB paru sering kali merasa lelah tanpa sebab yang jelas, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini berhubungan dengan upaya tubuh melawan infeksi yang berkepanjangan.
"Semakin cepat TB paru terdiagnosis, semakin cepat pula pengobatan yang bisa diberikan. Tuberkulosis paru yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke organ lain seperti tulang, otak, dan ginjal, menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, orang yang tidak menyadari dirinya mengidap TB dapat menyebarkan kuman ini kepada orang-orang di sekitarnya," ujar dr. Buti.
Sementara untuk langkah pencegahan TB Paru, yakni:
1. Vaksinasi BCG untuk Bayi
Vaksinasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG) adalah vaksin yang efektif mencegah TB dan sangat dianjurkan diberikan pada bayi.
2. Tingkatkan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan rumah dan ventilasi yang baik sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri TB. Hindari ruang tertutup tanpa sirkulasi udara yang memadai, terutama di lingkungan padat.
3. Lakukan Screening Rutin untuk Keluarga dengan Riwayat TB
Jika ada anggota keluarga yang terdiagnosis TB, seluruh anggota keluarga lainnya disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini.
"Pengobatan TB paru tanpa komplikasi dan komorbid umumnya berlangsung selama 6 bulan. Sangat penting bagi pasien untuk menjalani pengobatan hingga tuntas meskipun gejalanya telah membaik," ujar dr. Buti
Pengobatan TB Paru yakni mengonsumsi obat antituberkulosis selama periode waktu tertentu, dan harus dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala TB paru, segera konsultasikan ke dokter. Kedisiplinan dalam pengobatan sangat penting untuk mencegah resistensi obat yang dapat memperburuk kondisi.
Pekan Perawatan Sistem Pernapasan menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai penyakit pernapasan, termasuk TB paru. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi membutuhkan pengobatan dan kedisiplinan yang tinggi. Deteksi dini adalah kunci untuk mengurangi penyebaran dan dampak penyakit ini. Jika Anda mengalami gejala TB paru, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis.
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Sumber | : | jaenuddin ishaq |
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, Eka Hospital Bekasi Kenalkan Layanan Hemodialisa
0 Comments