Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
BEKASI, DAKTA.COM - Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-1 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), para penyuluh agama di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi melakukan aksi tanam sejuta pohon di lingkungan rumah ibadah. Launching aksi dilakukan di Komplek Pondok Pesantren Al Baqiyatush Sholihat Cibarusah - Bekasi bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Rabu (5/6).
Ketua I IPARI Kabupaten Bekasi Satim Widodo menjelaskan bahwa aksi tanam sejuta pohon ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Lahir IPARI yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Harlah IPARI kali ini mengangkat tema "Rawat Bumi, Tebar Moderasi". Selain aksi tanam sejuta pohon, juga dilakukan gerakan Zero Plastic dan seminar teologi lingkungan perspektif lintas agama.
Didampingi perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Kesbangpol Kabupaten Bekasi, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi serta Pengasuh Pondok Pesantren Al Baqiyyatus Sholihat Cibarusah Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Nedi Junaedi melaunching secara rersmi aksi tanam sejuta pohon tersebut.
Dalam sambutannya Kasi Bimas Islam menyampaikan rasa bangga atas kerja-kerja para penyuluh agama sebagai garda terdepan Kementerian Agama. Nedi Junaedi menegaskan bahwa masyarakat senantiasa menantikan layanan dan bimbingan para penyuluh agama. Perubahan zaman dan kompleknya problematika yang dihadapi masyarakat membutuhkan inovasi dan kreatifitas dari para penyuluh agama. “Mudah-mudahan dengan adanya organisasi IPARI semakin mengokohkan kerja-kerja para penyuluh di tengah masyarakat,” harap Kasi Bimas Islam.
Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi Prof. Mahmud juga memberikan apresiasi terhadap para penyuluh agama yang aktif melakukan kerja-kerja pembinaan masyarakat dengan pendekatan agama.
Berkenaan dengan tema moderasi beragama mantan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut menegaskan bahwa hal itu menjadi salah satu perhatian FKUB. Profesor Mahmud mengajak sinergi seluruh elemen yang ada untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi sebagai wilayah paling moderat dan toleran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Sumber | : | Jaenuddin Ishaq |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
- Walhi Menyebut Pengolahan Sampah DKI Buruk
0 Comments