Sekjen PBB Desak Semua Negara Terus Dukung WHO
JENEWA, DAKTA.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan pentingnya kerja sama global saat Sidang ke-76 Majelis Kesehatan Dunia digelar mulai Ahad (21/5/2023) waktu setempat.
Dalam sebuah pesan video, dia mendesak negara-negara anggota PBB untuk terus mendukung kinerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memastikan standar kesehatan tertinggi untuk semua. Guterres mengingatkan bahwa krisis iklim, perang, dan konflik masih mengancam jutaan--bahkan miliaran orang di seluruh dunia.
"Kita menghadapi risiko semakin terkikisnya pencapaian besar dalam puluhan tahun terakhir dan mengalami kemunduran dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tetapi ini tidak bisa dihindari," kata dia.
Dia mengatakan 75 tahun silam pada tahun-tahun pertama PBB, negara-negara berkumpul dan menegaskan sejumlah kebenaran hakiki, termasuk bahwa 'perdamaian tergantung kepada kesehatan' dan 'penyakit di satu negara membahayakan semua orang'.
Menurut Guterres, sejak berdirinya WHO, kualitas kesehatan manusia naik drastis dengan harapan hidup dunia naik lebih dari 50 persen, kematian bayi menurun 60 persen dalam 30 tahun, cacar diberantas, dan polio hampir dimusnahkan.
"Pandemi Covid-19 pun berhasil dihentikan," kata dia.
Guterres mengaku mendorong stimulus SDG untuk meningkatkan pembiayaan jangka panjang yang terjangkau untuk semua negara yang membutuhkan, sampai paling sedikit 500 miliar dolar AS (Rp7.450,4 triliun) per tahun.
"Dana ini bisa membantu melindungi orang-orang baik di masa kritis dan masa jangka panjang, lewat investasi untuk langkah-langkah seperti cakupan kesehatan universal," tutur dia.
Majelis Kesehatan Dunia yang akan berakhir 30 Mei mendatang, akan menentukan rencana jangka pendek dan jangka panjang WHO, dimulai dari anggaran untuk dua tahun ke depan, keputusan penting tentang pembiayaan berkelanjutan, upaya meningkatkan proses dan mekanisme akuntabilitasnya.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- ARI-BP Akan Adakan "Sport Solidarity Day" untuk Tolak Israel di Olimpiade Paris 2024
- Tanpa Kenaikan Pendapatan, Iuran Tapera Ancam Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat
- Dewan Media Sosial Berpotensi Ancam Kebebasan Berbicara dan Berekspresi
- Penipuan di Ranah Keuangan Digital Marak, Pemerintah Perlu Dorong Kebijakan yang Adaptif Dalam Kelola Keamanan dan Ketahanan Siber
- Lembaga Penyiaran dan Mahasiswa didorong Untuk Berperan Aktif Dalam Pilkada 2024
- Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa: Youtuber dan Selebgram Wajib Zakat
- Hasil Ijtima Ulama, Hewan Ternak yang diberi pakan campuran darah babi Tidak Boleh Disertifikasi Halal
- Aurora Punya Banyak Warna, Apa Penyebabnya?
- Temukan Penyimpangan, Kemensos Bakal Update DTKS untuk Bansos Tiap Bulan
- Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Siswa STIP Tewas Dianiaya
- Mahasiswa STIP Cilincing Tewas Usai Saluran Pernapasan Tertutup
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
0 Comments