CIKARANG_DAKTACOM: Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah mengakui minat membaca masyarakat Kabupaten Bekasi masih sangat minim, dan dibawah dari 10 persen.

Salah satunya buktinya adalah tidak banyak masyarakat berkunjung ke Perpustakaan untuk membaca ataupun meminjam buku.

Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bekasi, Ida Farida mengatakan pada Rabu (21/10) dengan minimnya minat membaca Masyarakat Kabupaten Bekasi pihaknya berupaya membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas pendidikan untuk memasukan muatan lokal wajib membaca dan juga berkunjung keperpustakaan.

Menurut dia, Prilaku budaya masyarakat Kabupaten Bekasi memang masih mengandalkan mendengar dan lisan belum terlalu familiar dengan budaya membaca.

"Perlu ada perubahan walau tidak mudah, namun lewat berbagai program yang kami siapkan, kami optimis minat baca masyarakat akan terus naik," ungkapnya.

Ida menambahkan, jika budaya baca telah memasyarakat dengan persentase yang tinggi, tentunnya pengetahuan para pelajar tidak akan tertinggal dengan negara-negara lain. Karena setiap tahun, kompetensi dunia pengetahuan itu terus meningkat.

Pihaknya juga meminta agar mobil perpustakaan keliling bisa ditambah, sebab dengan dua mobil perpustakaan keliling  untuk menjangkau 23 Kecamatan dirasa sangat berat.

Selain mobil perpustakaan keliling, perpustakaan yang berada disekolah juga perlu dimaksimalkan supaya minat membaca anak sekolah bisa terus bertambah.