Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
MADINAH, DAKTA.COM-- Dalam beberapa waktu ke depan, Arab Saudi akan menyaksikan kedatangan Muslim dalam jumlah besar dari seluruh dunia. Kedatangan jutaan umat Islam ini dalam rangka melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu berhaji.
Pejabat di Madinah, selaku rumah bagi situs tersuci kedua Islam di Arab Saudi, telah meninjau persiapan musim haji yang akan datang bulan depan. Musim haji diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni.
Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman, telah memimpin rapat panel. Pria yang juga memimpin komite haji dan kunjungan di wilayah tersebut berencana akan membahas rencana operasi yang akan dilakukan oleh lembaga pemerintah selama musim haji.
Dilansir di Gulf News, Rabu (10/5/2023), dia menekankan pentingnya kesiapan penuh untuk musim haji tahunan. Hal ini mengingat jumlah jamaah haji tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi global.
Pertemuan tersebut juga dilakukan untuk meninjau rencana operasi cabang Kementerian Haji di Madinah, yang menampilkan persiapan penerimaan sekitar 1,8 juta jamaah haji luar negeri.
Kapasitas akomodasi hotel Madinah di sekitaran Masjid Nabawi, situs tersuci kedua Islam, juga ikut ditinjau.
Agenda lainnya adalah rencana operasi haji untuk bandara Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah. Lalu lintas selama ibadah haji diperkirakan akan meningkat sekitar 136 persen dibandingkan tahun lalu.
Setelah menunaikan ibadah haji, jamaah biasanya berkumpul di Madinah untuk berdoa di Masjid Nabawi. Rumah ibadah ini merupakan tempat Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad SAW berada.
Tidak hanya itu, kota ini juga terkenal dengan landmark Islamnya. Adapun untuk pelaksanaan haji tahun ini, Kementerian Haji Saudi mengatakan prioritas untuk mendaftar tahun ini diberikan kepada umat Islam yang belum pernah melakukannya sebelumnya.
Kerajaan mengatakan tidak akan ada batasan jumlah peziarah dari seluruh dunia untuk musim haji yang akan datang, membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi.
Seperti yang diketahui, dalam dua tahun terakhir Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji. Kebijakan ini ditetapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Biasanya, sekitar 2,5 juta Muslim menghadiri haji setiap tahun di masa pra-pandemi. Muslim, yang secara fisik dan finansial mampu melakukan haji, harus menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
- NATO Tolak Kirim Jet Tempur ke Ukraina
0 Comments