Selasa, 02/05/2023 07:00 WIB
Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
AMMAN, DAKTA.COM-- Yordania akan menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri Arab dan diplomat tinggi Suriah pada Senin (1/5/2023). Pertemuan ini untuk membahas kembalinya Suriah ke Liga Arab sebagai bagian dari penyelesaian politik dari konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad dan rekan-rekannya dari Mesir, Irak, dan Arab Saudi. Pejabat pemerintah Yordania menyatakan, mereka akan membahas rencana Yordania untuk mencapai penyelesaian politik atas konflik tersebut.
Pembicaraan di Yordania ini adalah pertemuan pertama dengan seorang pejabat tinggi Suriah bersama dengan sekelompok negara Arab. Sebagian anggota Liga Arab mendukung langkah untuk menangguhkan keanggotaan Suriah di aliansi itu pada 2011 setelah tindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang mengkritik pemerintahan otoriter Presiden Bashar al-Assad.
Negara-negara Arab dan negara-negara yang paling terpengaruh oleh konflik berusaha untuk mencapai konsensus tentang keputusan mengundang Assad ke KTT Liga Arab pada 19 Mei di Riyadh. Dalam acara itu akan membahas langkah normalisasi hubungan dengan Assad dan dengan syarat kemungkinan Suriah dapat diizinkan kembali.
Pejabat mengatakan, inisiatif Yordania menyerukan Suriah untuk terlibat dengan pemerintah Arab secara kolektif pada peta jalan langkah demi langkah untuk mengakhiri konflik. Itu termasuk menangani masalah pengungsi, nasib ribuan tahanan yang hilang, penyelundupan narkoba antara Suriah dan Teluk melalui Yordania, dan kehadiran milisi Iran di Suriah.
Arab Saudi telah menolak normalisasi hubungan dengan Assad. Namun setelah pemulihan hubungan dengan Iran yang merupakan sekutu regional utama Suriah mempertimbangkan pendekatan baru negara itu.
Pertemuan di Yordania terjadi dua minggu setelah pembicaraan di Jeddah antara Dewan Kerjasama Teluk, serta Mesir, Yordania, dan Irak. Pertemuan ini gagal mencapai kesepakatan tentang kemungkinan kembalinya Suriah ke pangkuan Arab.
Pada pertemuan itu ada perlawanan terhadap langkah untuk mengundang Assad ke KTT Liga Arab. Qatar, Yordania, dan Kuwait mengatakan terlalu dini sebelum Suriah menerima untuk merundingkan rencana perdamaian.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
- NATO Tolak Kirim Jet Tempur ke Ukraina
0 Comments