Kapolda: Pengamanan Bandara Diperketat Antisipasi Gangguan KKB
JAYAPURA, DAKTA.COM --Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui, pengamanan di bandara diperketat. Hal ini untuk mengantisipasi gangguan dan teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Memang penambahan pasukan sudah dilakukan khususnya ke Dekai sehingga diharapkan dapat mengamankan operasional di bandara Not Goliat," ujar Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Rabu (22/3/2023).
Ia mengatakan, penambahan personel tidak saja dilakukan Polri, tetapi juga dari prajurit TNI AD. Sehingga keberadaan anggota diharapkan dapat mengamankan wilayah itu terutama saat operasional di bandara.
Situasi di Dekai sendiri saat ini diklaim sudah relatif aman dan aktivitas masyarakat berangsur-angsur normal. Terkait operasional pesawat komersil yang melayani penerbangan Jayapura-Dekai-Jayapura, pihaknya menyerahkan sepenuhnya terhadap kebijakan perusahaan.
"TNI-Polri akan berupaya mengamankan kegiatan operasional di bandara," kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.
Sejak Januari tercatat empat kali gangguan keamanan terhadap dunia penerbangan di Papua. Yaitu, pertama, terjadi pada 9 Januari yang dialami pesawat Caravan PK-HVV milik PT Ikaros yang ditembak saat akan mendarat di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kemudian tanggal 7 Februari pesawat Pilatus PC-6 dengan nomor penerbangan PK-BVY milik Susi Air dibakar sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, dan pilotnya Capt Philip Martenz disandera hingga kini. Tanggal 7 Maret pesawat cargo milik PT Smart Aviation dan Pesawat PT Daby Air ditembaki di Bandara Biloral, Intan Jaya.
Akibatnya, kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat. Dan tanggal 11 Maret pesawat penumpang milik PT Trigana Air-type B737-500, PK- YSC ditembak saat melakukan tinggal landas dari bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan hingga mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- ARI-BP Akan Adakan "Sport Solidarity Day" untuk Tolak Israel di Olimpiade Paris 2024
- Tanpa Kenaikan Pendapatan, Iuran Tapera Ancam Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat
- Dewan Media Sosial Berpotensi Ancam Kebebasan Berbicara dan Berekspresi
- Penipuan di Ranah Keuangan Digital Marak, Pemerintah Perlu Dorong Kebijakan yang Adaptif Dalam Kelola Keamanan dan Ketahanan Siber
- Lembaga Penyiaran dan Mahasiswa didorong Untuk Berperan Aktif Dalam Pilkada 2024
- Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa: Youtuber dan Selebgram Wajib Zakat
- Hasil Ijtima Ulama, Hewan Ternak yang diberi pakan campuran darah babi Tidak Boleh Disertifikasi Halal
- Aurora Punya Banyak Warna, Apa Penyebabnya?
- Temukan Penyimpangan, Kemensos Bakal Update DTKS untuk Bansos Tiap Bulan
- Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Siswa STIP Tewas Dianiaya
- Mahasiswa STIP Cilincing Tewas Usai Saluran Pernapasan Tertutup
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
0 Comments