BEKASI_DAKTACOM: Mayarakat Kota Bekasi mengeluhkan sarana umum yang tidak layak . Seperti pasar tradisional yang dikelola pemerintah kota Bekasi,  terminal yang semrawut, jalan yang rusak serta sarana olahraga yang tak tertata.

" Saya, kalau masuk pasar tradisional di Bekasi ini  merasa sangat tidak nyaman, karena pasar tradisional bau, becek, dan tidak tertata ,"ujar Wartini (45) salah seorang pembeli di pasar Baru Bekasi.

Warga Kp 200 ini mengaku lebih nyaman berbelanja di toko modern dibandingkan dengan pasar yang dikelola Pemerintah Kota ."Meskipun harganya lebih tinggi sedikit tapi nyaman dan selepas berbelanja tidak harus belok - belokan," ungkapnya dengan logat Betawi Bekasi.

Sarana lain yang dikeluhkan warga adalah terminal Induk Kota Bekasi baik yang ada di jalan Cut Mutia dan terminal bis di Kayuringin Bekasi Selatan.

" Terminalnya kotor, WCnya bau pesing, kalau di terminal Kayuringin yang merupakan gerbang kota Bekasi malah banyak sampahnya, saya berharap kedepan ada penataan," ujar Karso (40) warga  Durenjaya Kota Bekasi.

Sementara di sarana olahraga di kota Bekasi tak jauh beda dengan apa yang dikeluhkan warga. Seperti apa yang diungkapkan Ilham ( 40) warga Bekasi Utara. Menurutnya kenyamanan harus ditopang dengan kondisi jalan yang ada di Stadion dan GOR Bekasi.

"Bagaimana mau nyaman ,GORnya aja jalanya rusak, apalagi banyak yang parkir sembarangan tempat. Parahnya karcis parkir di tarik dua kali, satu pas mau masuk satu lagi di dalam," ketusnya kecewa.

Pantauan dakta.com di komplek GOR masih belum tertata rapi ini merupakan kelemahan sinergitas antara dinas Porbudpar dengan Dinas Binamarga dan tata air terkait kondisi jalan di sekitaran GOR dan di dalamnya.

Warga yang ingin berurusan dengan kator imigrasi yang kebetuan kantor berdekatan dengan GOR, juga mengeluhkan kondisi masuk kantor Imigrasi Bekasi yang di penuhi PKL."Alangkah lebih indahnya jika PKL di rapikan dan jalanya di jaga ,tempatin saja Satpol PP apa orang Dishub kan pasti rapi ,jangan di biarkan saja ,malu sama orang asing yang ke sini ," kata Awang.


Warso Sunaryo