Mendagri Korea Selatan minta maaf atas tragedi Halloween
DAKTA.COM - Menteri Dalam Negeri Korea Selatan, Lee Sang-min pada Selasa (1/11/2022) meminta maaf atas tragedi perayaan Halloween yang menewaskan 156 orang pada Sabtu (29/10/2022). Ia mengakui bahwa negara memikul tanggung jawab atas keselamatan orang.
"Saya sangat meminta maaf kepada semua orang terkait kecelakaan yang baru-baru ini terjadi meski negara memikul tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan rakyatnya," kata Lee Sang-min.
Dia berpidato di sebuah sesi parlemen, menurut laporan dari kantor berita Yonhap News.
Insiden tragis itu terjadi pada hari Sabtu di distrik hiburan ibu kota Seoul, Itaewon, selama perayaan Halloween, yang telah merenggut nyawa 156 orang.
Meski Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan berkabung nasional selama seminggu setelah insiden yang mematikan, pemerintahannya terus menghadapi kritik yang meningkat.
Banyak yang mempertanyakan penanganan acara oleh polisi dan lembaga pemerintah lainnya yang gagal “mengelola pengendalian massa.”
Setidaknya 26 orang asing tewas dalam peristiwa penumpukan massa paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Mereka adalah warga negara dari Iran, China, Rusia, Amerika Serikat (AS), Jepang, Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.
Ini menjadi tragedi terburuk di negara itu sejak bencana feri Sewol 2014 yang menewaskan 304 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswa sekolah menengah.
Yoon diperkirakan akan memimpin pertemuan dalam beberapa hari mendatang untuk membahas langkah-langkah keamanan dalam acara semacam itu.
Polisi Korea Selatan juga telah memulai penyelidikan dengan para pejabat menganalisis rekaman video penumpukan massa dan menanyai para saksi.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments