Bikin Heboh! Komisaris Pelni Dede Budhyarto Plesetkan Khilafah Jadi 'Khilafuck'
DAKTA.COM - Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto mendapat kritikan usai memplesetkan diksi khilafah menjadi 'khilafuck' dalam cuitan di Twitter pribadinya. Menurutnya dalam memilih calon presiden (capres) tidak boleh asal apalagi yang didukung oleh kelompok radikal.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," cuitnya dilihat detikcom, Rabu (26/10/2022). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Akibat pernyataan tersebut, Dede Budhyarto mendapat kecaman dari netizen. Banyak yang menilai perkataannya tidak pantas dalam posisinya sebagai komisaris perusahaan pelat merah.
"Khilafuck????? Kelakuan komisaris seperti ini, nggak ada adab sama sekali," kata akun @B*ris*nO*O*i*i.
Komentar termasuk datang dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis. Dia menilai politik seharusnya dapat dijalankan dengan bertanding secara wajar dan jujur untuk mendapatkan pendukung.
"Yang gini orang yang nafsuan politik. Semua orang punya mau dan keinginan asal tak melanggar hukum dan kesopanan yang tanding secara fair aja," ucap Cholil.
Selain itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga turut berkomentar. Dia berharap Dede Budhyarto bisa dipecat dari jabatannya sebagai komisaris BUMN.
"Orang seperti ini harusnya dipecat saja sebagai komisaris, jangan sampai menjadi wajah BUMN," cuit Fadli dalam akun Twitternya @fadlizon.
Berdasarkan pantauan dari cuitannya yang lain, Dede Budhyarto tak mempersoalkan adanya kritik dari berbagai pihak soal cuitan kontroversialnya tersebut. Dia terlihat santai ketika membalas cuitan dari politikus Partai Demokrat Hasbil yang mengancam akan melaporkannya lewat jalur hukum.
"Gegara cuitan "khilafuck", si pansos @Hasbil_Lbs akan melaporkan saya ke Polisi, banyak yang menyarankan lapor balik. Sejak main sosmed dari 2009 saya tidak pernah lapor-lapor polisi, jadi biarkan saja, justru semakin terkuak ideologi khilafah yang dinyatakan terlarang itu dia dukung," cuit Dede Budhyarto.
Sumber | : | DETIK.COM |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments