Namibia Setujui Persyaratan Sementara Kesepakatan Mineral Langka Dengan Uni Eropa
WINDHOEK, DAKTA.COM -- Namibia menyetujui persyaratan sementara kesepakatan untuk menjual mineral langka ke Uni Eropa yang sangat penting bagi sektor energi berkelanjutan. Persetujuan ini diumumkan Menteri Energi Namibia Tom Alweendo, Kamis (12/10/2022).
Pada Juli lalu pemerintah Namibia dan Uni Eropa mengatakan mereka berencana membuat kesepakatan pada hidrogen dan mineral. Saat ini Uni Eropa sedang berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.
"Kami sudah menyepakati prinsip dasar persyaratannya, apa pun materialnya, kami akan memprosesnya," kata Alweendo mengenai pendekatan yang digunakan untuk memastikan negara Afrika itu mendapatkan keuntungan dari penjualan sumber daya tersebut.
Namibia memiliki cadangan mineral langka seperti seperti dysprosium dan terbium yang cukup besar. Dua mineral itu dibutuhkan untuk magnet permanen pada baterai mobil listrik dan turbin angin.
Uni Eropa ingin akses yang lebih mudah ke mineral-mineral Namibia dan berencana menggelar proyek-proyek geologis untuk mengeksplorasi sumber daya negara itu. Juli lalu seorang pejabat Uni Eropa mengatakan sumber daya mineral langka Namibia hampir sebanyak gabungan Prancis dan Jerman.
Alweendo mengatakan permintaan mineral langka Namibia untuk energi menggerakan dunia menuju transisi energi hijau. Namibia yang ingin menjadi pusat energi terbarukan di Afrika juga memiliki potensi energi angin dan surya yang berlimpah untuk memproduksi hidrogen hijau.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments