Sektor Pertanian Indonesia Perlu Fokus Pada Keberlanjutan dan Inovasi
DAKTA.COM - Urgensi agar sektor pertanian Indonesia fokus pada keberlanjutan dan inovasi semakin besar, mengingat berbagai tantangan yang mengancam kelangsungannya.
“Keberlanjutan dan inovasi adalah dua unsur penting untuk memastikan kegiatan pada sektor pertanian bisa berjalan tanpa merusak alam. Keberlanjutan dan inovasi juga dapat membawa manfaat bagi petani dan juga konsumen pangan,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi.
Azizah melanjutkan, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman sektor pertanian yang harus diwaspadai karena dampaknya yang signifikan. Beberapa dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi, termasuk hujan lebat, kekeringan, gelombang panas, dan badai tropis dapat menyebabkan berkurangnya kuantitas dan mutu hasil panen.
Hal di atas menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengganggu ketersediaan pangan dan mengancam ketahanan pangan. Secara sederhana, berkurangnya produksi akan mengakibatkan harga pangan menjadi lebih mahal. Kenaikan harga dapat berdampak pada akses, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan.
Volatilitas harga berdampak signifikan bagi ketahanan pangan dan pola konsumsi konsumen, terutama yang berpenghasilan rendah. Jika harga protein seperti telur dan produk turunan kedelai seperti tahu dan tempe melonjak, konsumen dengan penghasilan rendah akan cenderung memilih komoditas yang mengenyangkan dengan harga lebih terjangkau untuk dikonsumsi.
Hal ini bisa berdampak lebih jauh pada kecukupan nutrisi.
Sementara itu, metode bertani yang efisien juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing petani. Saat ini, petani Indonesia masih didominasi petani gurem, atau petani dengan luas lahan kurang dari 0,2 hektar.
Adopsi teknologi di hulu dan hilir akan memberikan mereka akses kepada pasar dan pelanggan. Dengan demikian, mereka bisa memiliki posisi tawar yang lebih tinggi terhadap harga.
Selain itu, mekanisasi akan membantu produksi pertanian lebih efisien dan dengan demikian, memperbesar peluang terserapnya produk mereka oleh pasar. Peningkatan produktivitas mereka diharapkan dapat menaikkan taraf hidup.
Cara bertani juga perlu mengedepankan aspek keberlanjutan. Pembukaan lahan secara masif misalnya, tidak lagi relevan dengan tujuan keberlanjutan. Pembukaan lahan justru mengancam ekosistem dan tidak sejalan dengan upaya pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang emisi. Untuk sejalan dengan upaya menurunkan emisi, kebijakan pertanian perlu mengedepankan intensifikasi melalui optimalisasi penggunaan lahan yang ada dengan pemberian intervensi berupa input yang berkualitas.
“Hari Tani sebaiknya tidak hanya diperingati secara seremonial tanpa ada kebijakan yang komprehensif untuk mendukung petani dan sektor pertanian berkembang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Pandemi dan kondisi global sudah menunjukkan urgensi unsur keberlanjutan dan inovasi,”tandas Azizah.
Sumber | : | CIPS |
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
- Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
- Branch Executive OCBC NISP Karawang Tuparev Krisfian Audhi Hutomo Ajak Masyarakat Melek Investasi
- Berikan Tawaran Paket Istimewa ke Tamu, Rumah Makan Bang Jidor Jalin Kerjasama dengan WO
- Bentuk Komitmen, KB Bukopin Gunung Sahari Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Nasabah Pensiunan
0 Comments