Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 26/09/2022 07:00 WIB

Andi Arief Sentil Satu Cara Puan Menang Pilpres 2024: Ditangkapi Semua

ANDI ARIF DEMOKRAT
ANDI ARIF DEMOKRAT

 

JAKARTA, DAKTA. COM -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membongkar satu-satunya cara Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dapat menang dalam Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Andi dalam sebuah rekaman video berdurasi 1.52 menit. Dalam video itu, Andi mengatakan bahwa satu-satunya cara Puan menang Pilpres 2024 adalah dengan menjegal lawan politik dan calon presiden lainnya dengan cara kriminalisasi.

"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang bisa membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapin aja," kata Andi dalam rekaman video itu, sebagaimana dikutip Minggu (25/9).

Andi menduga hal tersebut dilakukan karena banyak pihak yang berani bertarung melawan Puan dalam Pilpres mendatang.

Ia juga mengungkapkan soal skenario hanya dua pasangan calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Skenario ini sempat disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia meyakini informasi yang diterima SBY tidak sembarangan.

Menurutnya sebagai mantan presiden, SBY juga mengecek satu per satu informasi tersebut. Andi juga menyatakan bahwa SBY sudah bertemu dengan seluruh pimpinan partai, kecuali PDIP.

Dalam pertemuan itu, seluruh pimpinan partai menyampaikan keluh kesah ke SBY. Menurut Andi informasi yang didapat oleh SBY, skenario dua calon presiden itu keluar dari mulut Presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden hanya mau dua calon. 'kenapa dua calon Pak Presiden? kan ada Anies, ada Ganjar'," kata Andi.

"'Oh, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut ya tinggal masuk penjara aja itu' jahat bukan?" ungkap Andi lagi.

Dihubungi terpisah untuk mengklarifikasi pernyataan Andi Arief, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno enggan merespons lebih lanjut.

"Kami tidak bisa menghadapi atau menanggapi dengan basis yang tidak jelas," ungkap Hendrawan.



 

Sumber : CNN INDONESIA
- Dilihat 1161 Kali
Berita Terkait

0 Comments