Suvenir Ratu Elizabeth II Diburu Sebagai Kenangan
DAKTA.COM - LONDON -- Berbagai macam suvenir mulai dari magnet kulkas, satu set cangkit teh, bendera, mug, dan kaus bergambar wajah Ratu Elizabeth II diburu oleh pembeli sebagai kenangan. Tak lama setelah kematian ratu, sejumlah toko suvenir di London dan marketplace seperti Amazon dan Etsy, menjual berbagai macam suvenir ratu.
Sebuah toko yang menjual memorabilia bertema Inggris di seberang Istana Buckingham, Cool Britannia, mendorong pemasoknya untuk menyiapkan suvenir sebagai kenang-kenangan dua hari setelah kematian ratu. Manajer toko, Ismayil Ibrahim, mengatakan, suvenir dengan gambar raja baru, Raja Charles III juga dijual di tokonya.
Namun barang-barang yang dijual oleh Ibrahim bukan suvenir berlisensi resmi kerajaan. Vendor suvenir resmi kerajaan telah menangguhkan penjualan selama masa berkabung. Ibrahim mengantisipasi minat yang lebih besar pada suvenir untuk menghormati kematian ratu.
“Orang-orang terus bertanya kepada kami, ‘Apakah Anda menjual sesuatu?’ kata Ibrahim.
Ibrahim dengan cepat menawarka T-shirt dan mug bertuliskan, "Selamanya di Hati kita" dan "Hilang tapi tidak dilupakan," dengan potret ratu sebagai seorang wanita muda. Mug dan T-shirt versi lainnya memuat potret ratu dengan kata-kata, "Ratu Elizabeth II -- Pemerintahan Terbesar 1952-2022."
Turis dari berbagai negara terus berdatangan ke sejumlah toko suvenir. Salah satunya Lorenzo Corbani, seorang warga Italia yang tinggal di Bath, Inggris. Dia membeli suvenir untuk ibunya, yang merupakan penggemar berat Ratu Elizabeth II.
“Dia (Ibu saya) merasa dia (Ratu Elizabeth II) adalah wanita yang hebat,” kata Corbani.
Penjualan suvenir juga menyebar dengan cepat secara online. Penjual di eBay menawarkan suvenir mug King Charles III, lencana, magnet kulkas, dan gantungan kunci yang bertuliskan "God Save The King." Vendor di Amazon juga menjual berbagai macam pernak-pernik kerajaan seperti bendera Union Jack yang dihiasi dengan potret Charles dan stiker, serta poster yang memperlihatkan kehidupan Ratu Elizabeth II.
Seorang pendatang, Paul Callaghan mendatangi toko suvenir Majestic Gifts di dekat Istana Buckingham. Dia membeli sekaleng teh Platinum Jubilee English Breakfast Tea dengan gambar ratu di kemasannya. Satu kaleng teh tersebut dibanderol dengan harga 15 poundsterling atai 17,50 dolar AS. Teh ini merupakan edisi terbatas untuk mengenang dan menghormati Ratu Elizabeth II.
“Tidak murah, tapi terbatas. (Teh) ini tidak akan pernah muncul lagi,” kata Callaghan yang bekerja di layanan keuangan dan mengunjungi London dari Dublin.
Callaghan memutuskan untuk membeli kenang-kenangan yang terkait dengan ratu, sebelum semua stok habis terjual. Dia rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli suvenir, karena momen ini sangat bersejarah.
"Ini adalah hal yang cukup bersejarah. Anda tidak akan pernah melihat seorang ratu hidup sampai selama ini atau memerintah selama ini. Dan bukan hanya itu, kita mungkin tidak akan memiliki ratu selama satu abad lagi," ujar Callaghan.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments