DAKTA.COM - - Tiga partai politik (parpol) yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB): Partai Golkar (PG), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama-sama daftar ke KPU sebagai calon peserta Pemilu 2024, Rabu (10/8/2022).

Dalam agenda itu, tiga dari pimpinan partai, Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Suharso Monoarfa (PPP) nampak hadir bersama diikuti oleh jajaran pengurus, serta para kader partainya yang datang dari berbagai daerah.

Termasuk Kota Bekasi guna mengawal prosesi pendaftaran sebagai satu dari calon peserta Pemilu 2024 mendatang.Agenda pendaftaran 3 parpol yang tergabung di KIB itu di ikuti salah satu kader Partai Golkar, H Zainul Miftah (HZM).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 1957 Kota Bekasi ini mengatakan, dia sangat bersemangat dan terharu melihat kekompakan tiga parpol yang bersama untuk mendaftar ke KPU sebagai calon peserta Pemilu 2024.

”Kebetulan saya ikut sama rombongan ke KPU, dan saya sangat senang dan juga semangat mengikuti rangkaiannya. Dan yang terpenting, saya merasa ada kebersamaan dan persatuan dalam kegiatan tersebut,” kata HZM, Kamis (11/8/2022).

HZM mendorong, gelaran pemilu wajib dilaksanakan secara jujur, adil, demokratis, dan tidak menggunakan isu-isu primordial yang akhirnya bisa memecah belah bangsa.

 Artinya, sebagai warga negara tentu memiliki kepentingan untuk menjaga stabilitas politik.

”Saya sepakat, semangat kita bersama pemilu harus dilaksanakan sesuai jadwalnya di bulan Februari 2024,” kata HZM yang siap sebagai calon legislatif DPRD provinsi Jawa Barat ini.

Terakhir, pendaftaran bersama tiga partai KIB pun menjadi sebuah pertanda atau bukti bahwa KIB solid, begitu pula jajaran pengurus dan para kader Partai Golkar dimana pun, khususnya Kota Bekasi. Dan tentunya, hal ini merupakan harapan publik terkait semangat persatuan yang terus dikedepankan KIB.

”Intinya, kami berharap koalisi tiga partai ini terus konsisten memperjuangkan politik kebangsaan dan politik gagasan, sekaligus menolak politik identitas,” tegasnya.