Iran : Palestina Tidak Sendiri
DAKTA.COM - Pemimpin militer Iran atau Garda Revolusi menegaskan Palestina "tidak sendirian" dalam berjuang melawan Israel.
Pernyataan itu diutarakan Mayor Jenderal Hossein Salami menanggapi serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, pada pekan lalu hingga menewaskan sedikitnya 41 orang.
"Hari ini, semua kemampuan jihad anti-Zionis berada di tempat kejadian bersatu untuk membebaskan Yerusalem dan menegakkan hak-hak rakyat Palestina," kata Mayor Jenderal Hossein Salami dalam sebuah pernyataan di situs web Garda Revolusi, Sepah News, pada Sabtu akhir pekan lalu.
"Kami bersama Anda (Palestina) di jalan ini sampai akhir, dan biarkan Palestina tahu bahwa mereka tidak sendirian," seru Salami lagi kepada pemimpin kunjungan kelompok militan Palestina Jihad Islam, Ziad al-Nakhala, selama pertemuan di Teheran.
Salami menekankan tanggapan Palestina menunjukkan "babak baru" hubungan Iran-Palestina telah dimulai.
"Israel akan membayar harga mahal untuk kejahatan baru-baru ini," kata Salami menanggapi serangan udara Israel ke Gaza pekan lalu.
"Perlawanan Palestina lebih kuat hari ini daripada di masa lalu," katanya seperti dikutip AFP.
Salami bahkan menegaskan kelompok-kelompok militan telah menemukan "kemampuan untuk mengelola perang besar".
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk "serangan brutal" Israel di Gaza.
Presiden Ebrahim Raisi mengatakan Israel "sekali lagi menunjukkan sifat pendudukan dan agresifnya kepada dunia," menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Iran adalah pendukung utama Jihad Islam dan pemimpin kelompok itu, Nakhala, telah bertemu Raisi dan pejabat lainnya selama kunjungannya ke Teheran.
Sementara itu, Israel dan Iran memang musuh bebuyutan. Tel Aviv menuduh Iran menyelundupkan senjata bagi militan Palestina di Gaza.
Pada Maret 2021 lalu, Iran mengatakan telah mencegat dua pesawat tak berawak Iran yang membawa pasokan senjata bagi milisi di Gaza.
Israel membela serangan ke Gaza sebagai operasi "pre-emptive" terhadap Jihad Islam, kelompok milisi Palestina, pada Jumat (5/8). Israel mengklaim serangan itu dilakukan guna menggagalkan rencana Jihad Islam yang akan menyerang wilayahnya dalam beberapa hari ke depan.
Seorang komandan senior Jihad Islam tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan seorang gadis berusia lima tahun termasuk di antara 41 orang yang terbunuh oleh serangan udara Israel. Lebih dari 80 orang lainnya terluka akibat serangan Israel tersebut.
Sejak Israel menyerang, sejumlah kelompok militan Palestina pun membalasnya dengan rentetan tembakan roket ke arah negara Zionis tersebut.
Ini menjadi gejolak terburuk di Gaza sejak perang 11 hari antara Israel dan militan di wilayah itu pada tahun lalu.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments