Asal-usul Haji Akbar yang Dianggap Istimewa pada Ibadah Haji 2022
DAKTA.COM - Ibadah haji tahun ini akan terasa spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bukan karena Tanah Suci yang kembali dibuka setelah dua tahun pandemi, tapi penyelenggaraan haji 1443 Hijriah kali ini tergolong sebagai haji akbar.
Apa sebenarnya haji akbar hingga begitu dinantikan umat Islam?
Ketua PBNU Kyai Ahmad Fahrur Rozi mengatakan istilah 'haji akbar' ini muncul karena wukuf jatuh bertepatan di hari Jumat. Wukuf adalah salah satu rukun haji yang harus dilakukan oleh semua jemaah. Jika wukuf tak dilaksanakan, maka ibadah haji jadi tidak sah.
"Diyakini wukuf yang dilaksanakan hari Jumat itu [punya] keistimewaan lebih. Dan kebetulan itu terjadi pada tahun ini," kata kyai yang akrab disapa Gus Fahrur ini saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/7).
Dari sini, diyakini haji akbar adalah momen ibadah haji yang dianggap lebih istimewa karena wukuf jatuh di hari Jumat. Hari Jumat sendiri dikenal sebagai hari baik dalam Islam.
Momen ini tentu tak terjadi setiap tahun. Momen ini bakal muncul tergantung pada tanggal jatuhnya wukuf Arafah.
"Pokoknya semuanya karena kebetulan saja, makanya dikatakan haji akbar untuk tahun ini. Datangnya lagi entah kapan," kata dia.
Dikutip dari situs resmi Universitas Islam Negeri Alauddin, disebutkan bahwa haji akbar adalah hari wukuf di Arafah. Jatuhnya wukuf di Arafah pada hari Jumat merupakan suatu keistimewaan. Pasalnya, ketika itu salat Jumat dan wukuf bisa dilakukan dalam sehari.
Namun, perspektif Al-Qur'an berbicara lain soal pemahaman haji akbar. Dalam Al-Qur'an, kapan pun jatuhnya wukuf,
"Dalam perspektif Al-qur'an kapan pun pun jatuhnya wukuf, ibadah haji Anda tetap dinamai haji akbar karena ibadah haji dinamai oleh al-qur'an al-Hajj al-Akbar (Haji Besar/Haji Akbar)," tulis situs tersebut.
Selain itu, ada juga ada pandangan lain soal haji akbar. Disebutkan bahwa pada hari tersebut ada maklumat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan, seperti berikut.
Maklumat Allah SWT yang disampaikan pada haji akbar, bahwa:
1. Allah SWT dan rasul-Nya berlepas diri (tidak merestui) siapa pun yang mempersekutukan-Nya;
2. Kekuasaan Allah tidak terbendung oleh siapa pun;
3. Perjanjian walau terhadap musuh atau orang musyrik harus tetap dijunjung tinggi.
Sedangkan maklumat Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa:
1. Persatuan dan kesatuan umat manusia harus terus dipelihara, tiada perbedaan antara seseorang dengan lainnya kecuali atas dasar pengabdian;
2. Jiwa, darah, kehormatan, harta benda, harus dijunjung tinggi;
3. Orang-orang lemah, seperti wanita harus dibela;
4. Penindasan dalam bidang ekonomi harus dihapuskan.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments