IDI Usulkan Aturan Dokter Bermedsos Masuk Kode Etik Medis Internasional
DAKTA.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan agar ketentuan penggunaan media sosial bagi dokter turut diatur dalam Kode Etik Medis Internasional. Sebab, isu penggunaan media sosial oleh dokter ini adalah persoalan global.
"Jadi salah satu topik yang akan dibahas adalah terkait media sosial. Di internal IDI, kita sudah buat (etika bermedia sosial bagi dokter). Tapi isu ini akan jadi diskusi nanti agar masuk dalam Kode Etik Medis Internasional," kata Ketua IDI M Adib Khumaidi saat konferensi pers acara The Internasional Code of Medical Ethics Conference, di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Untuk diketahui, dokter maupun tenaga medis lainnya kini kian marak menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada publik. Hanya saja, tak semua tenaga kesehatan memberikan informasi edukatif. Ada pula yang membuat konten tak pantas seperti mengomentari pilihan pasien untuk melakukan aborsi.
Sekretaris Jenderal World Medical Association (WMA), Otmar Kloiber mengatakan, Kode Etik Medis Internasional memang perlu direvisi untuk mengatasi tantangan baru yang muncul akibat perkembangan zaman. Apalagi, kode etik yang dipakai saat ini belum pernah direvisi sejak tahun 1949.
Tantangan baru yang muncul itu, kata dia, tak lepas dari perkembangan teknologi. "Mulai dari komersialisasi obat-obatan, penggunaan sosial media, hingga kehadiran teknologi artificial intelligence. Semua itu harus kita pertimbangkan dan kita coba mengaturnya dalam kode etik baru," kata Kloiber dalam kesempatan sama.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
- Kenali Bahaya Penyakit DBD dan Penanganannya
- Kelola Dana Amanat, BPJS Kesehatan Gelontorkan Klaim 113,47 Triliun
- Bantu Stimulus Belajar Berjalan Si Kecil, Keunggulan SAP Diapers dengan Promo Menarik di Bulan Juni
- Wakil Presiden RI Berikan Penghargaan Pemda Berstatus Universal Health Coverage
- Klaim Jus Jambu Dapat Obati Demam Berdarah Dengue, Ini Penjelasan dari Ahli
- Industri Farmasi Indonesia Perlu Beralih ke Industri Berbasis Inovasi
- Gizi Seimbang dan Keragaman Pangan Kunci Turunkan Angka Stunting
- Ahli Gizi Ingatkan Pencegahan Stunting Dilakukan Sejak 1.000 HPK
0 Comments