Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 01/07/2022 09:43 WIB

Beli Pertalite tanpa Harus Unduh Aplikasi MyPertamina dan Bawa HP ke SPBU, Ini Caranya

BBM
BBM

JAKARTA, DAKTA.COM - PT Pertamina (Persero) menegaskan pendaftaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui platform digital MyPertamina hanya dikhususkan untuk pemilik kendaraan roda empat. Pertamina juga menegaskan, pembeli BBM bersubdisi tidak harus membawa HP (ponsel) ke SPBU.

 

"Kami tegaskan tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftar pada website subsiditepat.mypertamina.id dan ini khusus untuk kendaraan roda empat," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/6).

 

Pada tahap ini, ujar dia, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan kode QR yang akan diterima melalui notifikasi pada laman subsiditepat.mypertamina.id ataupun melalui surat elektronik. Kode QR itu bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa ponsel ke SPBU.

 

Pertamina membuka pendaftaran kendaraan dan identitas bagi para pemilik kendaraan terhitung mulai 1 Juli 2022 sampai 30 Juli 2022. Selama masa pendaftaran dan transisi ini, konsumen masih tetap bisa membeli Pertalite dan Solar secara manual.

 

Irto memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui laman tersebut bukan untuk menyulitkan masyarakat, namun untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi. Menurutnya, tujuan pendataan adalah untuk melindungi masyarakat rentan dan memastikan subsidi energi yang tepat sasaran, sehingga anggaran yang sudah dialokasikan pemerintah bisa tersalurkan dengan tepat sasaran.

 

"Kami berharap data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah potensi terjadinya potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan," ujar Irto.

 

Irto mengungkapkan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dengan komposisi hampir 60 persen terkaya menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi. Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40 persen terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen dari BBM bersubsidi tersebut.

 

"Pemerintah saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp 520 triliun yang sebagian besar adalah BBM bersubsidi," ujar Irto.

 

Pengaturan pembelian BBM bersubsidi melalui MyPertamina, menurutnya, akan menekan kuota agar tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah. Pada 2022 prognosa realisasi Pertalite bisa mencapai sekitar 28 juta kiloliter, sedangkan tahun ini kuotanya adalah 23,05 juta kiloliter.

 

Hingga Mei 2022, realisasi penyaluran Pertalite telah melebihi kuota sebesar 23 persen. Adapun prognosa Solar bersubsidi mencapai 17,2 juta kiloliter pada 2022, sedangkan tahun ini kuota yang diberikan 14,91 juta kiloliter. Hingga Mei 2002, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11 persen.

 

Reporter :
- Dilihat 1616 Kali
Berita Terkait

0 Comments