IDI Minta Pemerintah Perketat Prokes Cegah Lonjakan Covid-19
DAKTA.COM - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban meminta pemerintah memperketat kembali penerapan protokol kesehatan (prokes) virus corona (Covid-19) di tengah kenaikan kasus yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Rasanya prokes harus digalakkan lagi-agar kita dapat menekan risiko penularan sebelum telat," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Rabu (15/6). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.
Zubairi memahami kondisi psikologis masyarakat Indonesia sudah bosan dengan pengetatan selama dua tahun lebih pandemi Covid-19. Namun, ia mengingatkan penularan virus corona sangat fluktuatif dan masih berpotensi mengalami lonjakan terutama akibat kemunculan varian baru.
Zubairi menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang terhitung 61,85 persen lebih tinggi atau 1,6 kali lipat lebih banyak dibandingkan pekan sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 8-14 Juni, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 4.349 kasus.
Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau 1-7 Juni, kasus Covid-19 berjumlah 2.687 kasus.
Perkembangan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 juga menunjukkan tren kenaikan kendati tak signifikan. Selama periode 1-7 Juni, kasus kematian Covid-19 berjumlah 33 kasus.
Jumlah itu lebih rendah dibandingkan data kematian sepekan terakhir yakni 38 kasus kematian.
"Saya tahu beberapa orang jengah dengan Covid-19. Tapi saya harus ingatkan kembali. Apalagi ada tambahan 930 kasus baru, 10 kematian, serta positivity rate Indonesia 4,8 persen dan Jakarta 5 persen," ujarnya.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra sebelumnya juga mendesak pemerintah agar mengumumkan kewajiban memakai masker baik di ruang terbuka maupun tertutup menyusul temuan mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
Hermawan mengingatkan dua subvarian tersebut sementara ini dinilai memiliki kemampuan lebih cepat menular. Ia meminta pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama dalam penerapan prokes Covid-19.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments