Jet Tempur China Jatuh
DAKTA.COM - Sebuah jet tempur angkatan udara China menabrak perumahan selama misi pelatihan di China tengah. Kecelakaan ini membuat satu orang meninggal dunia dan melukai dua orang lainnya.
Media Komite Sentral Partai Komunis yang berkuasa di China People's Daily melaporkan pada Kamis (9/6/2022), bahwa pesawat J-7 jatuh di dekat bandara di Xiangyang di provinsi Hubei. Pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat tetapi beberapa bangunan tempat tinggal rusak.
Laporan itu tidak merinci kapan kecelakaan itu terjadi. Pilot dan korban yang terluka dibawa ke rumah sakit dan penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki.
Pesawat J-7 adalah model lama dan bermesin tunggal dengan asal-usulnya di Soviet MiG-21 yang berasal dari 1950-an. Pesawat ini diproduksi selama hampir 50 tahun hingga produksi berakhir pada 2013.
Tapi, sejumlah besar armada tetap beroperasi untuk memberikan perlindungan udara regional. China juga menjual versi ekspor F-7 ke lebih dari selusin negara, banyak di antaranya telah mempensiunkan pesawat jenis tersebut.
Industri penerbangan sipil China telah berada di bawah pengawasan dalam beberapa bulan terakhir setelah kecelakaan yang masih belum dapat dijelaskan dari pesawat penumpang China Eastern Airlines pada 21 Maret. Semua awak kabin dan penumpang berjumlah 132 orang di dalamnya meninggal dunia.
Sedangkan pada 12 Mei, sebuah penerbangan Tibet Airlines dengan 122 orang di dalamnya berangkat dari kota barat daya Chongqing ketika menyimpang dari landasan pacu dan terbakar. Tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa penumpang mengalami luka ringan.
Australia dan Kanada baru-baru ini menyuarakan keprihatinan tentang penerbangan sembrono oleh pilot pesawat tempur China. Dalam pernyataan 1 Juni, militer Kanada mengatakan, pesawat China mencoba mengalihkan pesawat patroli jarak jauh Kanada dari jalurnya dan kru harus mengubah arah dengan cepat untuk menghindari tabrakan.
Australia mengatakan, jet tempur China melakukan tindakan agresi berbahaya terhadap pesawat angkatan udara Australia pada 26 Mei. Armada Canberra ketika itu sedang melakukan pengawasan udara di Laut China Selatan.
Menurut pernyataan Australia, J-16 China berakselerasi dan memotong di depan pesawat Australia. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles. mengatakan, pesawat Beijing melepaskan sekam dengan potongan kecil aluminium yang dirancang untuk membingungkan radar yang tersedot ke mesin yang terakhir.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
- Kehadiran Junta Militer Myanmar di Mahkamah Internasional Tuai Kritik
0 Comments