Pengunjung yang Naik ke Candi Borobudur Bakal Dibuat Bergiliran
DAKTA.COM - -Selain jumlah yang dibatasi, pengunjung yang bisa menaiki bangunan Candi Borobudur juga akan dibagi ke dalam beberapa kloter atau bergiliran.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambadan, dan Ratu Boko (TWC), Kacung Marijan.
"Jumlahnya memang akan dibatasi, jumlah maksimum itu 1.200 orang per hari, dan ini [pengunjung yang naik] akan dibagi dalam jam tertentu," kata Kacung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (7/6).
Menurut dia, pengunjung yang naik ke Candi Borobudur saat ini memang telah melebihi batas kemampuan candi untuk menampung beban. Hal ini bisa membuat kerusakan pada batu-batu candi yang merupakan peninggalan sejak abad ke-8 itu.
"Jadi 1.200 ini dibagi jamnya. Untuk teknisnya nanti akan dibahas lagi seperti apa," kata dia.
Usulan larangan naik Candi Borobudur juga sebenarnya telah menjadi wacana yang disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) dalam beberapa tahun terakhir.
Kemendikbud mengusulkan agar pengunjung hanya masuk ke pelataran demi mengurangi kerusakan akibat banyaknya pengunjung yang naik ke atas.
Tarif Masuk ke Kawasan Borobudur Tidak Naik
Dalam kesempatan itu, Kacung juga memastikan bahwa tarif masuk ke Candi Borobudur sebenarnya tidak akan naik. Harga yang mungkin naik adalah tarif untuk naik ke bangunan candi.
Tarif masuk ini juga masih merupakan usulan. Belum ada angka pasti berapa harga yang akan ditetapkan. Hanya saja, harga untuk wisatawan lokal dan mancanegara pasti akan berbeda.
"Nah, soal rencana tarif khusus bagi yang akan naik ke atas, rencananya juga dibedakan untuk yang asing dan domestik. Soal kepastian besarannya, itu masih dalam bentuk usulan Kemendikbud dan akan dibicarakan dengan TWC," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah disebut bakal menetapkan tarif baru bagi pengunjung yang ingin menaiki bangunan Candi Borobudur. Tarif baru ini berlaku untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
Wisatawan lokal yang ingin naik ke candi rencananya akan dipatok harga Rp750 ribu. Sementara wisatawan mancanegara dipatok harga US$100. Kenaikan tarif dilakukan untuk perawatan dan meningkatkan kualitas wisata di Candi Borobudur.
Meski belum final, namun rencana kenaikan harga tersebut menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sepakat menunda pemberlakuan kenaikan harga tiket Candi Borobudur.
Kesepakatan dicapai usai keduanya bertemu di kediaman Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang pada Selasa (7/6) kemarin.
"Kami postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Binsar Panjaitan) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana'," kata Ganjar seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/6).
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments