Gakoptindo: Pangkas Birokrasi Kebijakan Kedelai
DAKTA.COM - Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mendesak Pemerintah memperpanjang program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai. Pasalnya program yang dilaksanakan selama empat bulan mulai April hingga Juli 2022 ini belum dapat terserap dengan optimal.
"Perpanjangan program ini untuk menghabiskan pagu 800.000 ton kedelai yang telah disediakan," ungkap Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifudin
Menurut Aip, penyaluran subsidi kedelai pada April 2022 seharusnya 200.000 ton, namun yang terserap hanya 23.000 ton. Sedangkan pada bulan Mei 2022 relatif ada peningkatan menjadi sekitar 25.000 ton.
Ini terjadi karena perajin yang bermodal kecil tidak bisa membayar di awal. Persoalan administrasi juga mengganjal penyerapan subsidi kedelai karena masih ada Kopti yang tidak mampu memenuhi syarat administrasi.
Semua Kopti telah berdiri puluhan tahun, namun masih banyak administrasi perizinannya yang belum diurus. Sehingga setelah diurus izinnya dan digunakan untuk menyerap subsidi ternyata juga belum bisa.
Sehingga persoalan ini akan diperjuangkan Gakoptindo agar semua Kopti yang sudah berizin bisa menyerap subsidi kedelai. "Kami juga ingin pembatasan nomor induk koperasi bagi Puskopti, Primkopti dan Kopti yang telah berjalan paling sedikit satu tahun dapat dihilangkan," tambahnya.
Di sisi lain Aip juga menyoroti peran Kementerian Perindustrian yang disebutnya justru kian menambah panjang birokrasi. "Peran kementerian tersebut semestinya dapat dioptimalkan pada program penguatan lainnya," tandas Aip.
Terpisah Sekretaris Gakoptindo, Hugo Siswaya menambahkan, peran Perum Bulog mestinya dapat dioptimalkan Pemerintah. "Perajin yang dibutuhkan itu apa sih?, hanya kepastian dan kemudahan dalam ketersediaan pasokan, distribusi, dan harga kedelai," tegasnya.
Maka ini bisa menjadi tugas Bulog yang didukung Badan Pangan Nasional untuk menciptakan iklim yang keberlanjutan. "Selain itu Kementerian Koperasi dan UKM mestinya jiga mendukung program Gakoptindo dalam merevitalisasi Primkopti dan Puskopti sebagai koperasi di sektor riil," lanjutnya.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Revitalisasi Kalimalang Menuju Wisata Air, Kemenpar Soroti Potensi dan Tantangan
- PHK Sepihak, Massa Buruh Gelar Demo di Gudang Distribusi Coklat di Narogong Bekasi
- PT Naffar Perdana Wisata Sukses Gelar RUPS 2025, Resmi Luncurkan KOPASHUS & DIGI OPZ sebagai Strategi Besar
- WOM Finance Resmikan Kantor Baru Cabang Bekasi 1 di Summarecon
- Investasi Bekasi Tumbuh Pesat, LPCK Luncurkan Hunian dan Komersial Baru di Lippo Cikarang Cosmopolis
- Progres Pembangunan, PT Summarecon Agung Tbk. Seremoni Penutupan Atap SMB Tahap II
- Sambut Idul Fitri, Danamon Menyediakan Solusi Keuangan untuk Mendukung Kemudahan Transaksi Nasabah
- Program Belanja Untung Berlangsung di Summarecon Mall Bekasi, Afgan Bakal Guncang Pengunjung 21 Maret
- KOSPE Bersama Gerakan Semua Bisa Umroh, Gelar Soft Launching Program Simpanan Haji Khusus
- Mengenal Dogecoin dan Pergerakan Harganya
- LPCK Perluas Pilihan Produk RumahTapak Baru Guna Menjawab Kebutuhan Generasi Muda
- Investasi Kabupaten Bekasi Meningkat, Penjualan Properti Residensial dan Ruko LPCK Bertumbuh
- Tidak Impor Pangan Tahun 2025, Mungkinkah?
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
0 Comments