Pemerintah Daerah Perlu Dilibatkan dalam Peningkatan Literasi Digital UMKM
JAKARTA, DAKTA.COM - Pemerintah perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi digital UMKM, supaya intervensi yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.
“Ada kesan pemerintah pusat terkesan mengeneralisir intervensi yang diberikan kepada UMKM. Padahal UMKM memiliki berbagai karakteristik yang menyebabkan intervensi yang diberikan tidak bisa diseragamkan. Pemerintah daerah memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan tersebut,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan.
Data Digital Competitiveness Index (EV-DCI) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh East Ventures dan Katadata Insight Center memperlihatkan bahwa digitalisasi perekonomian masih belum merata di ke 34 propinsi Indonesia dan terpusat di Jawa.
Lebih lanjut, dilihat dari tiga sub-indeksnya -- input, output, dan penunjang -- maka terlihat persebaran antara daerah yang satu dengan lainnya berkaitan dengan kesiapan dan daya saing digital masing-masing daerah.
Walaupun demikian, terjadi peningkatan dari tahun 2021 ke tahun 2022 dengan median indeks EV-DCI bergerak dari 32,1 poin ke 35,2 poin dalam skala 1 hingga 100 yang digunakan oleh indeks ini.
UMKM terutama usaha mikro dihadapkan pada beragam tantangan untuk mendukung transformasi digital bisnis mereka, misalnya saja, kesulitan memahami proses onboarding ke platform digital marketplace, akses pendanaan, financial management, digital marketing dan ekspansi usaha.
Pemerintah sudah memberikan dukungan untuk UMKM, baik sebelum dan selama pandemi Covid-19, seperti melalui transfer tunai, insentif pajak dan pinjaman berbunga rendah, serta kerja sama dengan sektor swasta dalam mempercepat transformasi digital UMKM, namun belum terlalu efektif karena pendataan yang lemah dan mengesampingkan keragaman kebutuhan UMKM.
Penelitian CIPS berjudul “Reformasi Regulasi untuk Peningkatan Partisipasi Pengusaha Mikro Perempuan dalam E-Commerce” memperlihatkan bahwasannya perempuan juga memiliki tantangan tersendiri dalam memanfaatkan digitalisasi usaha mikro.
Ketersediaan data UMKM berdasarkan gender juga perlu diupayakan agar intervensi pemerintah bisa tepat sasaran dan membantu semakin banyak pengusaha mikro perempuan untuk mengoptimalkan peluang digitalisasi.
Anggapan UMKM merupakan kelompok yang seragam dengan karakteristik dan kebutuhan yang sama, merupakan kesalahan umum dan salah satu hambatan utama dalam memberikan intervensi efektif yang tertarget dan terancang baik.
Selain kerja sama dengan pemerintah daerah, peningkatan literasi dapat dilakukan melalui pelatihan dengan menggandeng pihak swasta maupun organisasi masyarakat lokal dan membuka ruang diskusi dalam pemetaan kebutuhan dan kontribusi masing-masing pihak.
Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) sebagai infrastruktur digital yang dapat memperluas akses internet, termasuk bagi UMKM, juga perlu melibatkan swasta dan didukung kemudahan proses perizinan, baik di pusat maupun di daerah.
Sumber | : | CIPS |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments