DAKTA.COM : Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat resah peternak dan masyarakat.

Dilansir dari pemberitaan kasus PMK awalnya mulai dilaporkan pada Mei 2022 di Jawa Timur dan Aceh.

Terakhir, sebanyak 1.247 hewan ternak di daerah Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Aceh Tamiang dilaporkan terinfeksi penyakit ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian ,Peternakan dan Perikanan Kota Bekasi Herbet Panjaitan mengkalaim bahwa di Kota Bekasi tidak di temukan satupun hewan ternah yang terjangkit penyakit mulut dan Kuku (PMK).

Hal ini di katakan herbet setelah melakukan pemantaun langsung ke peternakan yang ada di wilayah Kota Bekasi. Pihaknya bahkan mengkalim sudah menurunkan tim untuk melakukan pemantaun di setiap kandang ternak di wilayah setempat.

" Sapi dan kambing di Kota Bekasi kami pastikan aman dari PMK.Tapi perlu di ingat kita juga sudah melakukan pengawasan ,tapi kita butuh konsumsi daging.Apalagi jelang hari raya idul adha, tidak di perbolehkan masuk ternak yang daerahnya ada penyebaran PMK. Kami sudah mendengar di Jatim, Jateng Jabar ada empat daerah yang sudah terkena,"ujar Herbet Panjaitan (17/5).

Pemkot sendiri melalui DKPPP sudah melajukan Vaksinasi pada ternak yang ada di Kota Bekasi. Bahkan melalui zoom yang di lakukan kemain di pastikan tidak ada ternak yang terinveksi PMK.

"Sudah di cek dan aman.Data perkemaren kami zoom aman tapi memang penularan PMK cukup cepat.  Meski begitu penyakit ini tidak berpengaruh pada manusia,"ucapnya.