Tanggapi Muhaimin, Zulhas: Reshuffle Hak Prerogatif Jokowi
JAKARTA, DAKTA.COM -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar yang meminta untuk tak mengganggu jatah kursi partainya di Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, perombakan atau reshuffle merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.
"Jadi soal reshuffle ini kan sepenuhnya hak prerogatif presiden," singkat Zulhas di Novotel Hotel, Jakarta, Ahad (27/3/2022).
Zulhas melanjutkan, ia dan PAN tidak dalam kapasitas untuk menentukan jumlah atau posisi menteri yang akan didapatkan oleh partai. Sekali lagi ditegaskannya, reshuffle Kabinet Indonesia Maju merupakan kewenangan Jokowi sebagai presiden.
"Saya kan mantan ketua MPR, sekarang Wakil Ketua MPR, tidak usah juga ngatur-ngatur," ujar Zulhas.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar tak mempermasalahkan jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju. Asalkan, partai berlambang matahari itu tak mengganggu PKB.
"Silakan, asal tidak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa (seperti) Ukraina lawan Rusia nanti," Muhaimin sebelum ia meninggalkan Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Ia juga mengungkapkan, ia sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bali. Dari pertemuan tersebut, tak ada pembicaraan ihwal perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. "Saya juga heran banyak yang tanya reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda. Saya ketemu beliau di Bali juga, tidak ada cerita reshuffle," ujar Muhaimin.
Kendati demikian, ia menilai Jokowi tentu melakukan evaluasi terhadap menteri-menteri yang ada di kabinetnya. Namun, evaluasi tersebut bukan berarti mantan Gubernur DKI Jakarta akan melakukan reshuffle kabinetnya.
"Setiap saat saya kira harus ada evaluasi, terutama menghadapi ancaman perang dan juga pemulihan pasca pandemi. Saya kira semua kementerian (dievaluasi)," ujar Muhaimin.
-- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar yang meminta untuk tak mengganggu jatah kursi partainya di Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, perombakan atau reshuffle merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.
"Jadi soal reshuffle ini kan sepenuhnya hak prerogatif presiden," singkat Zulhas di Novotel Hotel, Jakarta, Ahad (27/3/2022).
Zulhas melanjutkan, ia dan PAN tidak dalam kapasitas untuk menentukan jumlah atau posisi menteri yang akan didapatkan oleh partai. Sekali lagi ditegaskannya, reshuffle Kabinet Indonesia Maju merupakan kewenangan Jokowi sebagai presiden.
"Saya kan mantan ketua MPR, sekarang Wakil Ketua MPR, tidak usah juga ngatur-ngatur," ujar Zulhas.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar tak mempermasalahkan jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju. Asalkan, partai berlambang matahari itu tak mengganggu PKB.
"Silakan, asal tidak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa (seperti) Ukraina lawan Rusia nanti," Muhaimin sebelum ia meninggalkan Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Ia juga mengungkapkan, ia sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bali. Dari pertemuan tersebut, tak ada pembicaraan ihwal perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. "Saya juga heran banyak yang tanya reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda. Saya ketemu beliau di Bali juga, tidak ada cerita reshuffle," ujar Muhaimin.
Kendati demikian, ia menilai Jokowi tentu melakukan evaluasi terhadap menteri-menteri yang ada di kabinetnya. Namun, evaluasi tersebut bukan berarti mantan Gubernur DKI Jakarta akan melakukan reshuffle kabinetnya.
"Setiap saat saya kira harus ada evaluasi, terutama menghadapi ancaman perang dan juga pemulihan pasca pandemi. Saya kira semua kementerian (dievaluasi)," ujar Muhaimin.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- NasDem Tak Masalah Jika Ganjar Tolak Diusung: Hak Masing-masing
- KIB Belum Putuskan Capres, Golkar Kukuh Usung Airlangga
- Sekjen Gerindra Sentil Pemimpin Tak Punya Adab Lupa yang Membesarkan
- Anies-Puan Calon Tunggal?
- Rakernas PDIP Tegaskan Hak Prerogatif Megawati Tetapkan Capres-Cawapres
- PKS-Nasdem Bertemu Bahas Konsolidasi Politik Jelang 2024
- NasDem Tak Merasa Ditinggal Demokrat, PKB, PKS Bikin Koalisi
- Gerindra Sambut PAN Masuk Kabinet: Frekuensinya Tak Akan Sulit
- Benarkah Reshuffle Kabinet Untuk Kepentingan Visi Presiden?
- Anies Membahayakan Negara Atau Oligarki?
- Survei Jadi Alat Propaganda Politik?
- Dilema Ganjar Pranowo: Bertubi "Diserang" PDI-P, Kini Dilirik Partai Lain
- KIB Harap Pilpres 2024 Hadirkan Lebih dari Dua Pasangan
- Isu Reshuffle, Luhut Bilang belum Tahu
- Relawan Anies Mengaku Tak Kenal Kelompok Majelis Sang Presiden
0 Comments