Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 11/03/2022 15:19 WIB

Dialog "Ngopi Bareng Wawasan Kebangsaan" : Memupuk Nilai Persatuan dan Kesatuan ditengah Kemajemukan Bangsa

Dialog Ngopi Bareng Wawasan Kebangsaan.foto ist
Dialog Ngopi Bareng Wawasan Kebangsaan.foto ist

LEBAK, DAKTA.COM - Kemajemukan Bangsa Indonesia menjadi salah satu ciri khas bangsa dan juga kekuatan bangsa dalam membentuk pondasi dasar keutuhan NKRI. Seluruh atribut bangsa harus saling bahu membahu menciptakan keutuhan bangsa dalam pluralisme.

 

Oleh karena itu, wawasan Kebangsaan harus terus di pupuk di kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang menjadi dasar diselenggarakan acara kebangsaan dalam bentuk dialog, pada hari Jumat (11/3) bertempat di Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang, Cibadak-Lebak, Provinsi Banten, mengadakan acara, "Ngopi Bareng, Wawasan Kebangsaan".

 

Acara diselenggarakan kerjasama Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang dengan Ormas Patriot Garuda Nusantara atau PGN. Hadir sebagai pembicara antara lain, Gus Ulil Albab (Ketua Kajian Aswaja PWNU Jawa Tengah), KH. Amin Budi Hardjono (Pimpinan Ponpes Al-Islah Jawa Tengah), Agus Susanto (Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja/BAMAG LKK Indonesia).

 

Acara dimulai dengan makan siang bersama yang sudah disuguhkan oleh panitia, yaitu Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang. Setelah itu rombongan diajak untuk memasuki aula tempat penyelenggaraan acara dialog wawasan kebangsaan.

 

Sebagai acara pembukaan, disuguhkan kesenian dari pencak silat dan tarian khas kebudayaan Banten. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doanl pembuka dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

 

Kata sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Yayasan Ponpes Nurul Falah Pasirmalang, KH. Ahmad Rafiudin, S. Ag. Setelah kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian Penghargaan kepada para tamu yang hadir, antara lain, perwakilan dari Polri, Kadensus 88 AT Irjen Pol. Marthinus Hukom, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Irjen Pol Ibnu Suhendra, Gus Nuril,  Ketum Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) LKK Indonesia Pdt. Agus Susanto dan Pdt. Roland.

 

Gus Ulil Albab membuka dialog Wawasan Kebangsaan. "Nasionalisme dalam paham agama Islam merupakan cinta tanah, dan harus dijaga nasionalisme Kebangsaan, " kutipan opening spech dari moderator.

 

KH. Amin Budi Hardjono memberikan kajian, dimulai dengan mengajak para pemusik mengalunkan musik islami sambil memberikan tausiyah singkat mengenai Kebangsaan dan pluralisme di Indonesia.

 

Agus Susanto dalam paparannya menjelaskan bagaimana keberagaman kehidupan beragama dan kebudayaan bisa menjadi kekuatan ketika ada kesatuan. Bahkan Agus Susanto  menjelaskan mengenai kerukunan dan kehidupan beragama di negara-negara dunia.

 

Terpisah, Ketua 1 DPP Bamag LKKI Pusat Pdt. Djajang Buntoro mengatakan menjaga kerukunan dan toleransi bukan hanya tugas pemerintah semata. "Dalam hal ini TNI Polri saja, akan tapi juga tugas kita tokoh agama dan masyarakat," ucap Djajang.

 

 

Menurutnya, acara tersebut  penting sebagai proses persaudaraan sejati di tengah keberagaman masyarakat dalam memeluk agama, bahasa, adat dan budaya. "Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu," tandasnya.

 

Acara diakhiri dengan ramah tamah para tamu-tamu yang hadir dalam acara tersebut.

Reporter :
- Dilihat 1043 Kali
Berita Terkait

0 Comments