Nasional / Hukum dan Kriminal /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 09/03/2022 10:26 WIB

Ditetapkan Tersangka, Bareskrim Blokir Rekening dan Lacak Aset Doni Salmanan

Ilustrasi penipuan
Ilustrasi penipuan

JAKARTA, DAKTA.COM - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memblokir rekening milik tersangka kasus dugaan penipuan dengan aplikasi Qoutex, yaitu Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan.

 

Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol menyatakan, pemblokiran dilakukan melalui koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

 

"Sudah (ada rekening diblokir)," kata Reinhard, Selasa (8/3) malam.

 

Namun, Reinhard belum bisa menginformasikan berapa jumlah rekening dan nilai uang yang diblokir tersebut.

 

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan, polisi akan melacak aset Doni. Pelacakan aset akan dilakukan untuk mengetahui aliran dana dan nantinya menyita aset yang terkait dengan kasus penipuan via aplikasi Qoutex itu.

 

"Akan dilakukan juga tracing aset milik tersangka dan aliran dana yang mengalir dari rekening tersangka atau menuju rekening tersangka terkait tindak pidana ini, tentu setelah itu dana atau aset yang berhasil dari tindak pidana ini akan dilakukan penyitaan," ujar dia.

 

Laporan terhadap Doni dibuat oleh seorang berinisial RA pada 3 Februari 2022. Doni Salmanan dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan judi online dan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik dan/atau penipuan perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).

 

Doni resmi ditetapkan tersangka setelah polisi melakukan pemeriksaan selama 13 jam pada Selasa kemarin. Doni dijerat Pasal 45 ayat 1 juncto 28 ayat 1 Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elekrronik (ITE), Pasal 378 KUHP, Pasal 3 Ayat 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

 

Doni kini terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atas perbuatannya.

 

Reporter : Ardi Mahardika
- Dilihat 1834 Kali
Berita Terkait

0 Comments