CIKARANG, DAKTACOM - Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, merespons keluhan masyarakat di sekitar kawasan industri yang meminta akses pendidikan yang layak, seperti bersekolah di SMK Mitra Industri MM 2100, Selasa, (8/3).

Kedatangan Uu disambut pihak sekolah, terlihat dia turut didampingi Kepala Yayasan Mitra Industri Mandiri Darwoto, Kepala SMK Mitra Industri Lispiyatmini, dan jajaran guru. Pada kesempatan tersebut Uu sempat melihat bagian dari sekolah yang memiliki 2.400 murid itu.

Sejumlah kepala desa menyampaikan keluhan kepada Uu bahwa tidak banyak warganya yang dapat bersekolah di sana. Para kepala desa meminta agar pihak sekolah memberikan kuota bagi warga desa yang berada di kawasan industri supaya dapat mengenyam pendidikan di sekolah itu.

"Ada harapan dari masyarakat dan pemerintah desa untuk memberikan perhatian kepada siswa-siswa yang belajar di sini, bagi masyarakat di sekitar desa kecamatan ini. (Sekolah) akan merespons apa yang diharapkan," ucapnya.

Lanjut dia, bukan berarti sekolah di sini membeda-bedakan. Siapa saja yang masuk di sini sesuai kriteria diterima sekalipun masyarakat yang ada di sekitar sini.

"Ada masukan untuk menerima siswa siswi dari masyarakat sekitar. karena sekolah ini sekolah favorit wajar kalau ada persaingan. Kenapa? Karena memang banyak masuk di sini mungkin ada sedikit gejolak," sambung Uu.

Uu pun meminta pihak sekolah dengan pemerintahan desa setempat membangun komunikasi lebih intens, termasuk sekolah dapat mensosialisasikan jadwal pembukaan pendaftaran.

"Makanya tadi, sampai terbangunnya komunikasi pemerintah desa dengan pihak sekolah kapan (pendaftaran) dibuka, kriteria yang memiliki apa saja. Masyarakat yang anaknya ingin disekolahkan di sini tahu jadwal pendaftaran," ucap dia.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Cibuntu, Abdul Rohim mengaku tidak tahu kapan pendaftaran SMK Mitra Industri MM 2100 dibuka. Dia meminta pihak sekolah menyosialisasikan hal itu agar masyarakat dapat mendaftar.

"Kita tidak tahu ada pendaftaran dibuka, pihak Mitra Industri harus ada tembusan, kasih tahu ke masyarakat desa (sekitar). Seringkali Pak, pendaftaran udah tutup, warga tidak tahu," katanya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri, Darwoto, membeberkan data pendaftaran saat ini.

"Yang sudah mendaftar sekarang ini ada 900 orang, dari 7 desa yang ada baru 103 orang. Saya minta tolong kades sekarang ada pendaftaran siswa baru (agar diinformasikan), sesuai keinginan yang dimasukkan," kata dia.

Darwoto meminta masyarakat dari 7 desa tersebut lebih banyak mendaftar lagi, supaya kesempatan calon peserta didik yang diterima lebih besar.  Dia mengatakan sudah mensosialisasikan pendaftaran dengan memasang spanduk di berbagai tempat. Ke depannya, dia juga akan mempromosikan hal itu lewat selembaran yang disebar ke desa-desa sekitar termasuk mengakomodir keringanan biaya pendidikan di sekolahnya***