Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 25/02/2022 13:00 WIB

Endoskopi Saluran Cerna, Apa yang perlu kita ketahui?

MITRA
MITRA

BEKASI, DAKTA.COM - Endoskopi atau teropong dalam adalah pemerika rongga saluran cerna menggunakan alat teropong seperi selang, Yang disebut scoop. Pada ujung tropong ini terdapat kamera dan lampu, untuk mengambil gambar dan ditampilkan pada layar monitor, sehingga dokter yang melakukan pemeriksaan dapat melihat dengan jelas keadaan di dalam rongga saluran cerna.

 

Ada beberapa jenis Endoskopi saluran cerna, yaitu:

1. Gastroscopy

2. Colonoscopy

3. Ercp dan Cholangioscopy

 

Gastroscopy merupakan pemeriksaan saluran cerna atas, meliputi esofagus, lambung, sampai usus 12 jari. Colonoscopy adalah pemeriksaan usus besar, sampai muara usus kecil, untuk pemeriksaan saluran empedu dilakukan pemeriksaan Ercp dan Cholangioscopy

 

Dokter Mitra Keluarga Bekasi, dr. Suwito Indra, Sp.PD-KGEH FINASIM mengatakan  Prosedur ini dilakukan dengan instrumen seperti kabel tipis dan fleksibel yang disebut endoskop. Bagian ujung dari endoskop dimasukkan ke dalam mulut dan perlahan didorong ke dalam kerongkongan, perut, dan usus dua belas jari.

 

Keseluruhan saluran pencernaan bagian atas dapat diamati dan diperiksa selama prosedur medis ini. Maka dari itu, tidak jarang upper GI endoscopy (UGI) juga disebut sebagai esophagogastroduodenoscopy (EGD). Endoskopi dapat memperlihatkan kemungkinan terbentuknya luka terbuka pada lambung (tukak lambung), iritasi, tumor, infeksi, atau perdarahan.

 

“dengan prosedur ini, dokter juga bisa melakukan tindakan pengambilan sampel (biopsi), mengangkat polip, serta mengatasi perdarahan. Melalui pemeriksaan ini, masalah-masalah pada tubuh yang tidak terdeteksi oleh sinar-X dapat terungkap. Pemeriksaan ini biasanya juga dapat mengesampingkan kemungkinan operasi pembedahan”

 

Bagaimana proses endoskopi saluran cerna bagian atas?

Dokter menjalankan endoskopi di rumah sakit atau klinik. Pertama-tama, Anda akan dibius melalui infus yang membantu Anda untuk santai dan nyaman selama prosedur. Anda akan diberikan bius cair dalam bentuk obat kumur atau semprotan ke belakang tenggorokan.

 

Obat bius ini akan membuat kerongkongan kebas dan mencegah refleks muntah. Petugas medis akan mengawasi tanda-tanda vital dan menjaga Anda tetap nyaman.

 

Pada beberapa kasus, prosedur juga dapat dilakukan tanpa pembiusan.mAnda akan diminta untuk berbaring menyamping di atas meja operasi. Dokter akan secara perlahan memasukkan endoskop ke dalam kerongkongan Anda menuju bagian dalam perut dan usus dua belas jari.

 

Sebuah kamera kecil yang terpasang pada endoskop akan mengirimkan video ke monitor untuk memperlihatkan dengan jelas jalur saluran pencernaan Anda. Endoskop lalu memompa udara ke dalam perut dan usus sehingga dapat terlihat dengan jelas.

 

Endoskopi merupakan prosedur yang aman. Akan tetapi layaknya prosedur medis, tetap ada beberapa kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.

 

Pada kasus yang langka, komplikasi yang bisa terjadi adalah sebagai berikut.

 

1. Perdarahan

Risiko perdarahan setelah prosedur ini akan meningkat jika melibatkan biopsi (pengambilan sampel jaringan) atau prosedur lain untuk mengobati masalah sistem pencernaan. Pada kasus-kasus langka, perdarahan tersebut mengharuskan transfusi darah.

2. Infeksi

Risiko infeksi dapat meningkat saat prosedur tambahan dilakukan sebagai bagian dari prosedur endoskopi. Meski begitu, infeksi biasanya terbilang ringan dan bisa ditangani dengan antibiotik. Antibiotik juga bisa diberikan sejak awal untuk mencegah infeksi.

3. Luka robek

Luka robek pada saluran pencernaan atas perlu ditangani dengan rawat inap di rumah sakit, serta terkadang diperlukan operasi untuk memperbaikinya. Namun, risiko ini tergolong sangat rendah, kira-kira hanya terjadi pada 3 – 5 dari 10.000 prosedur. Anda dapat mengurangi risiko komplikasi dengan berhati hati dan selalu mengikuti aturan dokter seputar persiapan endoskopi, termasuk berpuasa dan menghentikan beberapa pengobatan tertentu.

 

 

 

Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 2688 Kali
Berita Terkait

0 Comments