Yang Harus Dilakukan saat Bergejala tapi Hasil Antigen Negatif
Apa yang harus dilakukan saat tubuh menunjukkan gejala Covid-19, tetapi tes antigen atau PCR menunjukkan hasil negatif?
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menyarankan untuk tetap melakukan isolasi mandiri dan memantau gejala dalam beberapa hari. Dalam 3-5 hari, Erlang menyarankan untuk melakukan tes Covid-19 ulang baik antigen maupun PCR.
"Ulang [tes Covid-19] dengan jarak waktu 3-5 hari. Karena awal-awal belum terdeteksi, tapi sejalan waktu bisa terdeteksi," kata Erlang kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/1).
Tes Covid-19 ulang dilakukan untuk memastikan keberadaan virus corona di dalam tubuh. Pasalnya, virus Corona varian Omicron memiliki masa inkubasi sehingga baru dapat dideteksi setelah melewati masa tersebut. Masa inkubasi berlangsung 3-5 hari. Selain itu, hasil negatif juga mungkin terjadi karena kesalahan dalam pengambilan sampel atau alat yang tidak sensitif.
Hal ini berlaku pula untuk orang yang kontak erat atau mengikuti kegiatan dengan risiko penularan tinggi. Jika, setelah kontak erat langsung di tes, besar kemungkinan virus belum terdeteksi.
"[Jadi] sekitar 5 hari [inkubasi]. [Tes swab dilakukan] hari ketiga dan keempat setelah kontak. Bila hasil negatif di hari ketiga, lanjut [tes] di hari keempat," kata ahli mirobiologi Budi Haryanto, Minggu (30/1).
Gejala Covid-19 varian Omicron meliputi:
Batuk kering
Nyeri tenggorokan
Pilek
Sakit kepala
Nyeri perut
Demam
Covid-19 varian Omicron ini tidak boleh dianggap remeh. Keparahan dapat terjadi terutama pada orang yang belum divaksin dan memiliki komorbid.
"Meski terkesan ringan, berbagai data menunjukkan perburukan berupa sesak napas, demam tinggi, terutama pada lansia dengan komorbid, kemudian anak-anak. Ini perlu kewaspadaan khusus. Jika ada yang mengalami gejala, segera memeriksakan diri ke faskes terdekat atau isolasi mandiri," kata Erlina dalam konferensi pers bersama PDPI beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap orang juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Yang Harus Dilakukan saat Bergejala tapi Hasil Antigen Negatif
Baca artikel CNN Indonesia "Yang Harus Dilakukan saat Bergejala tapi Hasil Antigen Negatif" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220131181714-255-753519/yang-harus-dilakukan-saat-bergejala-tapi-hasil-antigen-negatif.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
JAKARTA, DAKTA.COM : Apa yang harus dilakukan saat tubuh menunjukkan gejala Covid-19, tetapi tes antigen atau PCR menunjukkan hasil negatif?
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menyarankan untuk tetap melakukan isolasi mandiri dan memantau gejala dalam beberapa hari. Dalam 3-5 hari, Erlang menyarankan untuk melakukan tes Covid-19 ulang baik antigen maupun PCR.
"Ulang [tes Covid-19] dengan jarak waktu 3-5 hari. Karena awal-awal belum terdeteksi, tapi sejalan waktu bisa terdeteksi," kata Erlang kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/1).
Tes Covid-19 ulang dilakukan untuk memastikan keberadaan virus corona di dalam tubuh. Pasalnya, virus Corona varian Omicron memiliki masa inkubasi sehingga baru dapat dideteksi setelah melewati masa tersebut. Masa inkubasi berlangsung 3-5 hari. Selain itu, hasil negatif juga mungkin terjadi karena kesalahan dalam pengambilan sampel atau alat yang tidak sensitif.
Hal ini berlaku pula untuk orang yang kontak erat atau mengikuti kegiatan dengan risiko penularan tinggi. Jika, setelah kontak erat langsung di tes, besar kemungkinan virus belum terdeteksi.
"[Jadi] sekitar 5 hari [inkubasi]. [Tes swab dilakukan] hari ketiga dan keempat setelah kontak. Bila hasil negatif di hari ketiga, lanjut [tes] di hari keempat," kata ahli mirobiologi Budi Haryanto, Minggu (30/1).
Gejala Covid-19 varian Omicron meliputi:
Batuk kering
Nyeri tenggorokan
Pilek
Sakit kepala
Nyeri perut
Demam
Covid-19 varian Omicron ini tidak boleh dianggap remeh. Keparahan dapat terjadi terutama pada orang yang belum divaksin dan memiliki komorbid.
"Meski terkesan ringan, berbagai data menunjukkan perburukan berupa sesak napas, demam tinggi, terutama pada lansia dengan komorbid, kemudian anak-anak. Ini perlu kewaspadaan khusus. Jika ada yang mengalami gejala, segera memeriksakan diri ke faskes terdekat atau isolasi mandiri," kata Erlina dalam konferensi pers bersama PDPI beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap orang juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Gelar Erfest 2025, Eating Reorder Promosikan Perubahan Pola Pikir dan Makan Demi Gaya Hidup Sehat
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
0 Comments