Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe Pusing
JAKARTA, DAKTA.COM : Melonjaknya harga kedelai dalam beberapa hari membuat para perajin tempe pusing.
Sebab mereka mengaku meski harga kedelai naik, mereka tidak berani untuk menaikkan harga tempe di pasaran.
Salah satu pedagang tempe di Pasar Mini, Bekasi, Timbul mengatakan, kenaikan harga kedelai mengakibatkan pendapatan hariannya jadi berkurang.
"Harga tempe standarnya Rp 6.000 ukuran 6 ons. Walaupun kedelainya naik, saya tetep jualnya segitu. Kasian masyarakat kalau dinaikin," ujar Timbul saat ditemui Kompas.com, Jumat (14/1/2022).
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengatakan, kenaikan harga tahu tempe dipicu oleh harga kedelai di Amerika Serikat (AS).
"Saat ini harga komoditas kedelai sedang mengalami kenaikan, kalau dilihat saat Juli 2021 kemarin mencapai 14 dollar AS atau setara dengan Rp 8.924 per kikogram landed pric per bushel sementara harga bulan sebelumnya 13 dollar AS per bushel, ini kenaikan pelan tapi pasti," papar Aip.
Aip pun menilai, jika harga kedelai di Indonesia dibanderol Rp 10.000-10.500 per kilogram, masih dalam batas wajar, karena harga tersebut sudah termasuk biaya transportasi. "(Harga) masih wajar kok itu," kata Aip.
Oleh sebab itu dirinya berharap, Kementerian Perdagangan mau mengekspos naiknya harga tempe ke masyarakat, sehingga masyarakat dan pedagang tidak terkejut dengan perubahan harga yang terjadi.
"Kami minta tolong ke Kementerian Perdagangan untuk mengekspos ke masyarakat bahwa naiknya tempe ini wajar. Jadi masyarakat dan pedagang di pasar bisa ngerti kalo ini dinaikan harganya," ungkapnya.
Sumber | : | KOMPAS |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
Miris liat keadaan sekarang, yuk bangkit yuk mencari solusi https://store.intranspublishing.com/2021/12/22/komoditas-kedelai-prof-soetriono-dkk/