BSSN: Data Kesehatan Sedang Jadi Incaran Para Hacker
JAKARTA, DAKTA.COM : Data pasien rumah sakit yang ada di server Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan beredar di internet. Ini bukanlah kali pertama data milik Kemenkes diretas. Sebelumnya, data pribadi pengguna eHAC juga sempat bocor beberapa waktu yang lalu.
Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN), Anton Setiawan menjelaskan, seiring pandemi Covid-19, secara global sektor kesehatan menjadi primadona dan prioritas program di berbagai negara. Sehingga data kesehatan menjadi incaran para peretas karena memiliki nilai yang sangat tinggi.
"Data kesehatan dan data pribadi di dalamnya menjadi aset informasi yang sangat berharga. Inilah yang menarik penjahat siber untuk mendapatkan data tersebut secara ilegal," kata Anton saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (7/1).
Anton menambahkan, saat ini tim tanggap insiden siber BSSN sedang bekerj sama dengan tim Kemenkes untuk mendalami dugaan kebocoran data pasien rumah sakit tersebut. "Kita tunggu saja. Nanti teman-teman di Kemenkes pasti akan sampaikan," ujarnya.
Kemudian, sambung dia, langkah yang disarankan oleh BSSN kepada Kemenkes saat ini adalah melakukan evaluasi sistem elektronik secara menyeluruh. Setelah itu, melakukan penerapan perkuatan sistem yang mengacu pada Peraturan BSSN Nomor 4 tahun 2021 tentang Pedoman Manajemen Keamanan Informasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Standar Teknis dan Prosedur Keamanan SPBE.
Sebelumnya diberitakan, jutaan data pasien dari berbagai rumah sakit, yang berada di server Kementerian Kesehatan diduga bocor dan dijual di forum gelap. Peretas dalam forum tersebut mengklaim data berasal dari "server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia" pada 28 Desember 2021.
Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen tersebut berisi informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit, total data berjumlah 720 gigabite (GB). Pengunggah di forum tersebut juga menyertakan 6 juta sampel data, berisi antara lain nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes Covid-19 dan hasil pindai X-Ray.
Selain yang disebutkan, data yang bocor juga berisi keluhan pasien, surat rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), laporan radiologi, hasil tes laboratorium, dan surat persetujuan menjalani isolasi untuk Covid-19.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments