Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 03/11/2021 16:52 WIB

Bikin Kisruh, Mantan Plt Jelaskan Kehadiran ke dua Musda Golkar

nofel saleh hilabi mengeklaim sebagai ketua dpd partai golkar 211030174137 943
nofel saleh hilabi mengeklaim sebagai ketua dpd partai golkar 211030174137 943

BEKASI, DAKTA.COM : Sosok mantan Plt Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Aria Girinaya sosok yang dianggap menjadi dalang terciptanya kegaduhan atas munculnya dualisme Musda ke-V apartai Golkar di Kota Bekasi, Jumat (29/10) lalu. Pasalnya, karena hadir di dalam dua acara dengan tajuk agenda serupa, yakni di Graha Bintang Mustika Jaya dan di Hotel Horison

 
Terkait hal itu dalam keterangan tertulisnya,  Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jawa Barat Aria Girinaya, sekaligus mantan Plt Ketua Partai Golkar Kota Bekasi mengatakan, terjadinya dualisme Musda ke-V Partai Golkar di Kota Bekasi, karena kedua kubu di lapangan tak memungkinkan untuk dipertemukan. 
 
Dia pun menceritakan alasannya hadir di dua acara tersebut. Menurutnya, saat berangkat dari Bandung ke Bekasi untuk menghadiri Musda V DPD Golkar Kota Bekasi di Graha Bintang Mustika Jaya, kondisinya itu masih baik-baik saja. Kedua belah pihak pun sudah mau menghadiri acara di lokasi tersebut.
 
"Saya hadir di pembukaan Musda di Graha Bintang, kemudian saya sempat ke Jakarta ada keperluan. Dan ternyata kan ada eskalasi baru setelah itu, dimana kubu dari Nofel yang ingin masuk ke acara Musda dengan pengawalan. Dan beliau hubungi saya, saya
bilang ga bisa kalau mau masuk saja tanpa pengawalan. Namun, kubu Nofel menolak dengan alasan kubu sebelah kok bisa dapat pengawalan," tuturnya. 
 
Adapun setelah itu, lanjut Aria, sore harinya itu dirinya dihubungi kubu Nofel untuk hadir di acara Musda. Dan kalau itu, dia menyebut, bahwa Musda sudah mau selesai, dan saat itu juga ada bahasa kalau dirinya tak datang Musda tidak akan ditutup. 
 
"Saya sempat kaget kok sudah selesai. Dan mereka bilang, kalau saya tak datang Musda nya ga bakal ditutup. Makanya, saya datang dan awalnya untuk melihat saja tapi diminta untuk menutup Musda tersebut. Jadi supaya cepat bubar akhirnya saya tutup agar cepat bubar," ungkapnya.
 
Aria Girinaya mengaku sadar sikapnya hadir di dua Musda tersebut pasti menimbulkan kontroversi. Namun dirinya akhirnya memilih biarkan disalahkan yang penting tidak ada korban.
 
"Iya saya tahu, pasti saya disalahkan pihak Ade. Saya cuma tidak mau ada korban. Bagi saya lebih baik membiarkan nanti keputusan Mahkamah Partai yang menentukan. Kalau pihak Ade yang diputuskan ya harus rangkul pihak Nofel. Begitupun sebaliknya jika Nofel yang diputuskan," jelasnya
 
Dia menambahkan, adalah persoalan ini pun Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga memberikan amanat masing-masing kubu yang mencalonkan diri bisa menyatu kembali dan selesaikan perpecahan agar bisa meraih kejayaan di Kota Bekasi. "Ya saya sampaikan bahwa Ketum (Airlangga Hartarto) meminta menjaga kondusivitas, tak boleh sampai ada benturan, sebab Golkar sudah bagus di Kota Bekasi," tambahnya.
Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 1414 Kali
Berita Terkait

0 Comments